┃51

1K 207 48
                                    

Pada akhirnya, semua sama saja.

Dari awal hidupku memang tak memiliki arti.

Hampa, dan hanya ada kekosongan.

Sekalipun cahaya berhasil masuk, maka itu tidak akan lama.

Sama halnya seperti sekarang.

Seseorang, seseorang yang membawa lentera terang dalam hatiku, kini sudah tak ada lagi.

Dia dengan kejamnya pergi dan meninggalkan janji-janji manis yang pernah kita buat dulu.

Egois.

Dan sia-sia.

Dia terlalu egois karena hanya berpegang teguh pada satu janji. Yaitu menjagaku.

Dan dengan sia-sia karena semua yang ia lakukan sama sekali tak membuatku terjaga ataupun bahagia.

Kau kejam, Mikey.

Kau kejam karena telah meninggalkanku. Kejam karena telah memberiku lentera yang pada akhirnya akan padam.

Kenapa kau melakukan hal yang pada akhirnya akan sia-sia?

Kau tidak tahu, Mikey. Seberapa besar arti kehadiranmu di dalam hidupku. Kau tidak tahu betapa hancurnya aku saat dirimu sudah tak ada lagi di dunia ini.

Aku mencintaimu, Mikey.

Sangat mencintaimu.

Lantas, apa yang harus aku lakukan jika cahaya hidupku saja sudah padam di telan oleh semua kehampaan?


~~~~


Berdiri di depan makam yang usai di doakan membuat sesak di dada (Name) tak dapat di pungkiri lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdiri di depan makam yang usai di doakan membuat sesak di dada (Name) tak dapat di pungkiri lagi.

Rasa pasrah dan bersalah begitu melekat di dalam jiwa.

Senyum tak tega selalu ia utarakan semenjak raga tak bernyawa itu dikebumikan.

Meninggalkan janji, meninggalkan memori, dan meninggalkan kenangan.

Sekali lagi, (Name) merasa dipermainkan oleh takdir hidup yang terlampau kejam.

Chifuyu, Takemichi, dan Baji yang hendak pulang jadi tak tega melihat (Name) yang seperti itu dan lebih memilih untuk tetap tinggal sembari menenangkan gadis itu sebisanya.

Beribu ucapan sabar dan ucapan semangat berkali-kali ketiga pria itu utarakan. Namun semuanya terus saja di abaikan oleh (Name).

Chifuyu menepuk pundak sang gadis pelan. Menyalurkan kehangatan. Berharap hatinya agar cepat tenang.

Semua orang merasa berduka. Tidak ada yang tidak.

Termasuk Draken yang saat ini sedang menenangkan Emma di kediaman rumah Sano.

Sedangkan para member Toman lebih memilih berada di markas sembari melepas tangis dengan saling menenangkan satu sama lain.

(Name) benci ini. Takdir yang kejam, (Name) begitu membencinya.

𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang