Sedari tadi, pandangan (Name) tak pernah lepas dari pria yang tengah menyetir didepannya.
Gestur belakang yang nampak kekar dan kuat itu entah kenapa cukup berbeda dari apa yang (Name) lihat.
Sang ketua Toman yang tak kenal takut, akankah hatinya juga merasa begitu?
Seperti itulah kira-kira apa yang dipikirkan (Name).
Sedikit meremas jaket Toppoku yang ia genggam, (Name) perlahan menggigit kecil bibir bagian bawahnya.
Entah kenapa tapi mendadak perasaannya begitu tak karuan hanya dengan memikirkan dan memandangi sosok Mikey yang berada dihadapannya saat ini.
"Ibu negara kenapa? Kok ngeliatin aku terus?"
Celetuk pria blonde itu tiba-tiba dengan pandangan yang tak lepas dari jalanan.
Membuat (Name) berjingit kaget dan seketika memalingkan wajah.
"S-siapa yang lihatin kamu?!"
Balas (Name) ketus.
"K-kok bisa tau si?!"
(Name) bergumam kecil. Merasa bingung kenapa pria ini bisa tau bahwa ia sedari tadi memperhatikannya.
Kemudian, selang beberapa menit, (Name) kembali memandanginya lagi.
Ada perasaan nyaman selama ia bersama dengan pemuda ini. Perasaan bahagia, perasaan senang, bahkan perasaan kesal.
(Name) merasa beruntung dapat mengenal sosok dirinya. Pemuda yang tiba-tiba datang dalam hidupnya dan membawanya keluar dari jalan keterpurukan.
(Name) tersenyum kecil.
Dengan sendirinya bibir itu membentuk sebuah kurva tipis. Dibarengi dengan tatapan yang perlahan berubah menjadi tatapan hangat.
"Tuh kan ngeliatin lagi. Sambil senyum pulak"
(Name) auto gelagapan.
Membuatnya salting dan langsung memalingkan muka malu.
"K-KOK BISA TAU SI!?"
Gerutunya kesal.
"Tau lah, wajah ibu negara keliatan jelas di kaca spion"
"A—— tunggu, apa?!"
"Iya, tuh liat"
Mikey menunjuk-nunjuk kaca spion yang ternyata benar mengarah tepat kearah wajah (Name). Mana lagi wajahnya sekarang sedang memerah layaknya buah tomat.
Membuatnya jadi malu sendiri dan berakhir memukul kuat kedua bahu bidang Mikey.
"KOK GAK NGOMONG SI BNGST!!?"
"Loh? Kok malah nyalahin aku?"
"ABISNYA KENAPA PULAK TU KACA SPION DI ARAHIN KE MUKA KU!?"
"Lah, ibu negara gatau?"
"Gak!"
"Hadeh, nih ya dengerin..."
"Apa?!"
"Spion itu fungsinya buat apa?"
"Lihat jalan lah!"
"Nah tu tau. Mangkanya aku arahin ke ibu negara, karena ibu negara itu jalannya ke masa depan aku"
Seketika (Name) dibuat blushing dengan gombalan noraknya Mikey.
Pipinya memerah total dan suhu tubuhnya tiba-tiba memanas.
Padahal angin malam jalanan saat ini terasa begitu dingin. Tapi entah kenapa bagi (Name) ini panas sekali.
"Bisa gak si Key?! Gak usah bikin orang mleyot terus?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...