"Maaf Okaa-san, Otou-san, (Name) baru sempat berkunjung sekarang"
Pasang kelopak mata di pejamkan. Kedua tangan yang menguncup di rapatkan. (Name) berdoa dengan khusuk tanpa sebuah gangguan.
Setelah mengunjungi makam Shinichiro bersama Mikey dan Draken, (Name) memutuskan untuk berkunjung ke makan orang tuanya sebentar.
Mengingat (Name) sudah lama tidak kesana, jadi ia ingin ke tempat itu seorang diri tanpa ada yang menemani.
Awalnya Mikey menolak karena hujan dan takut (Name) kenapa-napa. Tapi karena (Name) memohon dan berjanji akan cepat kembali, akhirnya Mikey menyetujui itu walaupun dengan berat hati.
Dan cobalah untuk berterimakasih kepada tuhan di atas sana. Karena di saat (Name) tengah khusuk merapalkan doa, hujan dengan sendirinya berhenti tiba-tiba.
"Sudah lama semenjak insiden itu terjadi ya, Okaa-san, Otou-san. Kalian sudah lama pergi meninggalkan (Name)"
Batin berucap pelan. Jiwa menerawang keberadaan orang tersayang pada hadapan.
"(Name) rindu kalian. Sangat sangat rindu"
"Kalian tau? Hidup (Name) menderita semenjak tidak ada kalian. Apapun (Name) selalu sendiri. Tidak ada satupun orang yang berbaik hati untuk menemani"
"Tapi, semenjak adanya lelaki itu di samping (Name), entah kenapa (Name) merasa hidup kembali"
"(Name) senang bertemu dengannya. Hidup (Name) berubah semenjak adanya dia"
"Jadi, Okaa-san dan Otou-san disana tidak perlu mencemaskan (Name). (Name) sudah bahagia disini. Bersama Mikey dan anak-anak yang lain"
"Kalian hiduplah dengan tenang di atas sana. (Name) akan selalu mendoakan kalian yang terbaik disini"
"Karena (Name) sayang kalian.. "
"... Selamanya,"
Kedua netra indahnya dibuka. Di barengi dengan kedua tangan yang kembali pada tempat semula.
(Name) beranjak bangkit dari tempatnya duduk tadi. Mengecup kedua nisan orang tuanya lembut lalu melangkah pergi menuju tempat Mikey dan Draken berada saat ini.
Saat (Name) berjalan ke arah parkiran dimana kedua teman prianya itu berada, samar-samar ia juga melihat dua sosok makhluk yang teramat sangat ia kenal tengah berbincang-bincang dengan Mikey juga Draken.
Karena penaran, (Name) jadi sedikit berlari agar cepat sampai ke tempat tujuan.
Sampainya disana, ia tiba dengan nafas yang terengah-engah.
Membuat atensi mereka semua teralih kearah (Name) terlebih lagi Mikey yang sepertinya nampak begitu khawatir dengan kedatangan gadis itu.
"Ibu negara kenapa?! Kok lari?! Di kejar setan ya?! Bilang mana setannya! Biar aku slepet pake ulti junpei!"
(Name) mencoba menetralkan keadaannya. Menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya pelan.
Setelah dirasa sudah normal, (Name) mulai angkat bicara.
"Ga kok, gada papa"
Mikey mendesah lega.
"Tak kirain di kejar setan"
(Name) menggeleng pelan.
"Chifuyu? Loh Take juga!? Kalian disini?!"
"A-ah, gak kok, ga sengaja lewat"
Chifuyu berucap gugup. Karena bagaimana pun juga (Name) itu mantan gebetannya yang udah lama di gebet sama sang ketua.
"Loh? La itu muka Chifuyu kenapa bonyok gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...