┃11

2.6K 433 107
                                    

Setelah aksi penyelamatan sesosok pria yang mengaku bernama Kisaki Tetta, (Name) pun segera bergegas untuk membeli es dawet dan kembali diparkiran dimana ternyata Mikey sudah menunggu kedatangannya disana.

Duduk diatas motor sembari menikmati potongan kue dorayaki yang sempat ia beli beberapa menit yang lalu.

(Name) yang melihat itu merasa sedikit kesal karena pria itu tak ada pikiran untuk memberi atau menyisakkan satu potong kue pun kepada (Name).

"Cih! Apa kau tidak ada niatan untuk menawariku?"Celetuk (Name) dihadapan sang pria cebol.

"Mmmm apwa kau mwau?"

Balasnya seraya menyodorkan potongan kue dorayaki yang setengah darinya sudah ia makan.

"Yang gak bekas lah bego!"

"Hee? Padahal bekas gigitanku itu rasanya 2x lipat lebih enak loh~"

"Makasih, aku gak butuh barang bekas"

Mikey terkekeh sebelum akhirnya melirik kantung plastik yang sedang ditenteng oleh (Name). Sepertinya itu adalah minuman dawet yang sempat Mikey pesan tadi.

Begitulah pikirnya.

"Mana punyaku?"Tunjuk Mikey kearah kantung plastik itu.

"Oh sial! Aku lupa! Aku cuma pesan satu, dan itu untukku"

Bohong. Padahal sudah jelas kalau (Name) itu pesan tiga. Tapi karena perilaku menyebalkan Mikey, jadi mau tidak mau (Name) harus berbohong dan membuat pria itu kesal juga.

Itung-itung balas dendam lah ya..

"Aa ero (Name)-chan hidoi~"

"Ero ero bapak kau ero"

"Sudahlah, sinikan kalo gitu!"

Dengan cepat Mikey menyaut kantung plastik itu kemudian ia buka dan menggeledah isinya.

Manik (Name) melotot sempurna. Selain kaget, ia juga merasa kesal karena diperlakukan semena-mena oleh pria menjijikkan didepannya ini.

"Bohong! Kau membeli tiga, bukan satu!"Rajuk Mikey.

"Trus? Gue harus bilang aww gitu?"Ledek (Name) malas.

"Kenapa bohong?"

Mikey tak mau kalah. Ia terus saja menyelidik gelagat (Name) yang dirasa sangat kurang ajar itu.

Hei? Siapa yang sebenarnya kurang ajar disini? (Name)? Atau Mikey?.

"Udah gede kan? Kalo gitu berpikirlah"

Mikey tak menimpali, ia malah mempoutkan bibirnya bak anak kecil yang tak dibelikan mainan.

(Name) jadi merasa gemas sendiri. Tapi apalah daya, rasa kesalnya jauh lebih besar ketimbang rasa gemas yang saat ini tengah melanda hatinya.

"Sudahlah lupakan, ayo pergi. Aku harus berangkat kerja sekarang"

(Name) memutuskan untuk bergegas saja karena tak ingin berlama-lama terlena dengan perasaan tak karuan ini.

Mikey menyetujui itu, ia kemudian menyuruh (Name) untuk membawa belanjaannya sedangkan ia bersiap untuk melajukan sepeda motornya segera.

Ditengah jalan (Name) terus-terusan memikirkan kejadian tentangnya dan pria berkacamata saat dijalan tadi.

Entah mengapa ada perasaan mengganjal dan tak enak hati tentang pria itu didalam pikirannya.

Seolah-olah ada hal buruk yang akan menimpanya ataupun orang-orang terdekat.

Namun (Name) tak ingin memikirkan hal itu lebih jauh, ia harus tetap optimis dan percaya bahwa untuk kedepannya semua akan baik-baik saja.

"Ibu negara lagi mikirin apa? Kok dari tadi diem terus"

𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang