Happy Reading...
Ketakutan terbesar aku, ketika hubungan kita renggang sementara diluar sana banyak yang memperjuangkan kita ~Meisya Adelia Mahardika~
Hari ini akan ada pertandingan basket persahabatan antara SMA Nusantara dengan SMA Persada. Sudah seminggu ini anak OSIS juga sibuk mempersiapkan acaranya. Mereka berharap acaranya akan berjalan dengan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya
Meisya hendak masuk ke dalam ruangan yang berisi anak-anak basket SMA Nusantara namun Ghibran mencegahnya
Didepan ruangan Ghibran menatap dalam Meisya "Kalo lo gak siap berhadapan sama mantan lo, mending gua aja yang ngomong sama anak-anak basket"
Meisya hanya diam. Mantan? Terasa lucu jika Meisya menganggap Arland sebagai mantannya. Karna dirinya dan juga Arland sampai sekarang belum mengatakan putus
Meisya menatap Ghibran yang juga sedang menatapnya "Makasih Ghibran. Gua ngurus yang lain aja...Masih males berhadapan sama dia"
Ghibran mengangguk lalu masuk ke dalam ruangan yang berisi anak-anak basket SMA Nusantara
....
Meisya bergabung dengan anggota OSIS yang lainnya untuk menyaksikan pertandingan basket. Pertandingan ini sangat ramai pendukung dari masing-masing sekolah. Yang membuat Meisya kaget adalah seorang Nathan Imanuella masuk ke dalam tim basket, namun bukan tim basket SMA Nusantara melainkan tim basket SMA Persada
Meisya fokus menyaksikan pertandingan itu, pertandingannya sangat ketat. Apalagi sedari tadi Arland dan Nathan sama-sama menunjukkan kehebatannya. Tidak sedikit para kaum hawa meneriaki mereka
Meisya hanya bisa menghela nafas pelan, ketika pertandingan basket selesai dan tim basket dari sekolah kalah dengan skor yang sangat tipis
Tanpa sengaja mata Meisya bertubrukan dengan mata Arland. Dari tatapan Arland, banyak hal yang sedang dipikirkan oleh Arland. Namun secepat kilat Meisya memutuskan matanya dari Arland
Meisya berjalan menjauhi area lapangan, namun sebelumnya Nathan menghampirinya
"Aku menang" adu Nathan kepada Meiysa
Meisya tersenyum tipis lalu mengulurkan tangannya yang disambut Nathan "Congrats ka" ujarnya
Nathan mengangguk "Udah lama gak ke kantin sekolah ini"
"Terus?"
Nathan menggenggam tangan Meisya lalu mengajak Meisya ke arah kantin
"Mau ngapain ish" kata Meisya sambil berjalan
"Kantin"
"Oke"
Tanpa disadari Arland sedari tadi memperhatikan interkasi mereka. Dadanya sesak melihat kedekatan mereka. Tidak bisa dipungkiri Arland masih mencintai Meisya bahkan akan tetap begitu
Arland sudah terlalu jatuh pada pesona Meisya, walaupun Meisya adalah adik dari pembunuh sahabatnya tapi untuk membenci Meisya, Arland tidak bisa
Arland mengikuti Nathan dan Meisya ke arah kantin
....
"Ehem" dehem Athaya kepada Meisya dan Nathan yang sedang duduk dikantin
"Eh Tata, Nakula. Sini gabung" ajak Meisya
"Tanpa disuruh juga gua mau gabung. Gak bisa kali gua biarin lo deket sama tukang selingkuh macam dia" sinis Athaya
Meisya melototkan matanya ke arah Athaya
"APA" kesal Athaya sambil duduk yang diikutin Nakula
Meisya melirik ke arah Nathan sekilas. Ia merasa tak enak dengan perkataan Athaya "Maafin Tata ka"

KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAND {SELESAI}
Teen FictionCuek? Moodyan? Nakal? Most wanted? itulah Arland Earliyano Aditama, Si Pentolan SMA Nusantara. Ketua Geng Rajawali sang penguasa jalanan. Ketampanan pentolan SMA Nusantara itu mampu meluluhkan para wanita. Tapi, bagaimana bisa seorang wanita dengan...