Pengganggu

4.1K 231 4
                                    

Happy Reading...

"Kan udah gua bilang, gua mau tetep ngejar lo. Gak peduli lo udah punya pacar apa belum"

"GUA GAK SUKA!! LO GAK TULI KAN?"

"Gak perduli lo suka apa engga! Cinta itu butuh perjuangan"

"Lo pikir gua mau lo perjuangan gitu? Hah? Inget, gua udah punya cewe jadi stop deketin gua"

"Tetep gamau berhenti Arland! Gua mau buat lo suka lagi sama gua, gak peduli lo punya Cewek apa engga"

Arland menggeram kesal, menghadapi cewek seperti ini harus dengan apa lagi?

"Far, masih banyak cowok diluaran sana yang lebih baik dari gua!"

"Tapi gua maunya lo Arland"

"Mending lo pergi sebelum gua bertindak kasar"

"Secantik apa sih cewek lo, sampe lo sebegininya sama gua! Apa yang udah cewek itu kasih sampe lo begini? Gua juga bisa kasih apa yang dia kasih!! Lo dulu yang selalu deketin gua dan sekarang lo jadi gini"

"Tanya di diri lo sendiri, apa yang buat gua berpaling dari lo" Arland menatap nya dingin lalu Ia menaikin tangga, tanpa memperdulikan Fara yang masih berada di ruang tamu

"Bangsat! Cewek gaada otak" dumel Arland. Arland membuka pintu kamarnya dengan kasar. Ia masih saja emosi dengan perempuan yang bernama Fara itu

Di ruang tamu Arland, Fara masih saja berdiri dengan angkuhnya "Cewek sialan!"

....

Dita menertawakan hidupnya, miris sekali jadi dirinya. Apa bisa dirinya dikatakan anak broken home? Entahlah. Kedua orang tua nya sangat sibuk dan sering bertengkar. Kasih sayang? Perhatian? Entahlah Dita tidak pernah merasakan dua hal itu, dari kecil hanya kekerasan fisik yang Ia dapatkan

Sedari kecil Dita hanya dititipkan dengan ARTnya sedangkan kedua orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Memang untuk urusan kebutuhannya kedua orang tuanya sangat mencukupi bahkan berlebihan tapi, Ia tidak butuh itu

Iri melihat keharmonisan keluarga sahabat-sahabtnya? Jelas Dita iri bahkan sangat iri

Dita ingin keluarga yang hangat seperti keluarga Meisya dan bundanya. Walaupun mereka hanya berdua tapi mereka sangat sayang dan perhatian satu sama lain

Keluarga Athaya pun sama hangatnya, kedua orangtua nya selalu menyayangi dan tentunya perhatian. Lain hal keluarga Reva, Dita tidak mengetahui keluarga Reva. Pergi ke rumah Reva pun Ia tidak pernah

Walaupun Reva teman bangkunya di sekolah tapi dirinya tidak terlalu akrab. Ia dan Reva sama-sama tertutup soal keluarganya

Pernah, Ia dan dua sahabatnya ingin ke rumah Reva namun Reva melarangnya. Dia bilang kakanya tidak suka kebisingan, secara Dita, Athaya, Meisya, dan dirinya selalu heboh ketika berkumpul dan mereka semua menerima alasan Reva itu

Setes cairan bening perlahan keluar dari netranya "Lemah banget si gue" Ujarnya pada Dirinya dengan kekehannya

Dita bangun dari kasur Meisya yang dari tadi dia duduk. Kakinya ingin melangkah turun ke lantai dasar

Tadi, bundanya Meisya dan Meisya menyuruh dirinya untuk sarapan. Baru saja hendak membuka knop pintu Meisya lebih dulu datang. Meisya sudah siap dengan seragamnya dari tadi sedangkan Dita? Masih dengan pakaian tidurnya

"Mau sekolah?" tanya lembut Meisya. Dita menatap Meisya dengan senyum tipisnya, Dita sangat beruntung memiliki sahabat seperti Meisya

Meisya sangat baik, lemah lembut, tidak gampang emosi, selalu memikirkan dampaknya sebelum bertindak. Dita fikir, Arland sangat beruntung memiliki pacar seperti Meisya

ARLAND {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang