Kenyataan pahit

4K 209 25
                                    

Happy Reading...

Seminggu kemudian...

Arland bingung sendiri kepada Meisya, tadi Meisya memberitahu akan ada rapat osis sementara baru saja Arland bertanya kepada salah satu anak Osis katanya, hari ini tidak ada rapat

Terlintas perkataan Nathan kemarin namun buru-buru Arland menepis itu semua

Dari arah parkiran Arland melihat Meisya yang berjalan sendiri ke gerbang sekolah lalu tak lama ada sebuah ojek online berhenti di hadapan Meisya. Melihat itu Arland semakin bingung kepada Meisya

Arland mulai mengikuti Meisya sampai akhirnya Meisya turun di sebuah lapas. Pikiran Arland sudah macam-macam mengenai gadisnya

Ditambah lagi Ia heran ketika gadisnya bertemu dengan Joshua. Di otaknya selalau berputar 'Ada hubungan apa gadisnya dengan mantan sahabat nya itu'

Arland mendengarkan semua pembicaraan gadisnya dengan Joshua sampai sebuah Fakta membuatnya Ia sangat kecewa

"Jadi, kalian adik kakak?" Arland tertawa miris. Mendengarkan pembicaraan Meisya dan Joshua

Joshua dan Meisya sama-sama tersentak kaget melihat ke datangan Arland. Buru-buru Meisya mendekati Arland "Aku bisa jelasin, ka" Lirih Meisya

Arland menggeleng "Gua gak nyangka cewek gua adalah adik dari pembunuh" Dingin Arland. Setelah itu Arland pergi meninggalkan mereka

Meisya mengejar Arland "Kita perlu bicara ka" Meisya menarik lengan Arland

"Selama ini lo bohongin gua tai" Arland menatap tajam Meisya

"Gak ad----"

Arland segera melajukan motornya

Meisya diam dengan tangisnya. Setelah itu Meisya memesan taksi online untuk pulang ke rumahnya

Malam

Meisya menyusuri jalanan, lalu memesan taksi. Ia akan menuju apartemen Arland. Dia yakin Arland berada di apartemen nnya

Meisya sudah bertekat untuk menyelesaikan masalahnya dengan Arland. Dirinya sudah pasrah mengenai nasib hubungannya

Meisya membuka pintu Apartemen Arland yang tidak dikunci. Perlahan Ia masuk ke dalamnya

Apartemen Arland nampak berantakan, banyak bungkus rokok disekitarnya

Meisya melihat Arland yang sedang menghisap rokok di balkon kamarnya

"Ka Arland" Panggil Meisya

Arland menoleh ke sumber suara "Lancang banget lo masuk apartemen gua" Datar Arland

Meisya menunduk takut "Maaf"

Arland diam "Mau apa lo kesini?"

"Aku mau jelasin semuanya"

"Gaada yang perlu lo jelasin!!"

Meisya hendak memegang lengan Arland namun dengan cepat Arland mencengkram tangan Meisya "MAU LO APA?" bentak Arland

"Belum puas lo bohongin gua! Kenapa lo gak bilang kalo lo adik dari pembunuh itu"

"Aku baru tahu ka"

"Lo cuma banyak alesan"

Meisya menggeleng

"Lo sama aja sama kaka lo"

"Lo tau gua benci sama pembunuh itu. Dan lo adiknya, jadi gak ada alesan buat gua gak ngebenci lo" Tekan Arland

Meisya tak percaya mendengarkannya itu "Ka Arland cinta aku, kenapa begitu" Lirihnya

ARLAND {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang