Ancaman 2

7K 381 15
                                        

Happy Reading...

Hujan lebat mengguyur Jakarta, tentunya juga SMA Nusantara. Meisya turun dari mobil bundanya lalu membuka payung untuk menghindari dirinya dari hujan di pagi hari.

Bel masuk belum berbunyi, banyak siswa yang duduk dibangku panjang koridor untuk bercanda dengan sesama, walaupun suasana dingin tapi senyum mereka masih tetap hangat. Sesekali mereka menatap hujan yang terus menerus membasahi lapangan.

Meisya masuk ke dalam kelasnya lalu mengambil buku fisika untuk dibaca kembali. Baru 5 menit membaca, Tata dan Dita datang dan mengajak Meisya untuk duduk dibangku koridor depan kelasnya. Awalnya Meisya menolak namun karna paksaan mereka, Meisya menyetujuinya

"Ujan gini enak nya yang anget-anget" Celetuk Dita

"Tidur juga enak" Celetuk Tata

"Belajar juga enak" Celetuk Meisya

Tata dan Dita menatap Meisya "Jangan belajar mulu dong Sya"

Meisya tertawa kecil "Nanti siang temenin ke gramed yu"

"Mau ngapain?" tanya Dita

"Beli novel"

"Oke. Tapi abis itu mampir ke kedai seblak ya" Ajak Tata

"Oke" Jawab Meisya

Meisya bangkit dari duduknya

"Mau kemana?" tanya Tata

"Toilet. Mau ikut?"

Dita dana Tata menggeleng

Meisya berjalan ke arah toilet, toilet perempuan dekat dengan parkiran. Saat Meisya ingin masuk ke dalam toilet, Meisya melihat Arland yang turun dari mobilnya

Arland berjalan agak cepat agar tubuhnya tidak basah terkena air hujan. Saat mata Arland beradu pandang dengan mata Meisya, Arland buru-buru memutuskannya dan berjalan ke arah kelasnya sedangkan Meisya tersenyum kecut melihat sikap Arland.

....

Jam istirahat sangat ditunggu-tunggu oleh semua murid apalagi jam istirahat pertama. Jam istirahat juga merupakan hal yang membahagiakan setelah pulang. Termasuk Meisya dan kedua sahabatnya. Setelah pusing mendengarkan omongan guru yang sedaritadi menjelaskan materi tanpa henti.

Tata menarik tangan Meisya yang sedang memasukan buku pelajarannya untuk buru-buru pergi ke kantin sedangkan Dita sudah menunggu di depan kelas dengan tangan bersidekap didada
"Ta. Suka banget sih narik-narik tangan" Ujar Meisya

"Lagian lo kalo ga ditarik lama tau" Ujar Tata

Meisya hanya tertawa

"Gc yu. Keburu penuh" Ajak Dita lalu mereka berjalan ke arah kantin

Saat sampai dikantin, kantin sudah sangat ramai. Tata mengedarkan pandangannya mencari meja makan yang kosong

"Eh, itu ada meja yang kosong!" Tata menunjuk meja yang belum ditempati. Letak meja itu dekat dengan meja makan Arland dan antek-anteknya

"Kalian mau pesen apa? biar gua yang pesen" Ujar Meisya

"Gua bakso sama es teh" Kata Tata

"Samain deh" Ujar Dita

Meisya hanya mengangguk lalu berjalan ke stand bakso. Stand bakso cukup ramai.

Meisya menghela nafas pelan karna telinganya hampir saja budek karna mendengar suara murid-murid yang tak sabaran.

Meisya mengantri diposisi paling belakang.

"Udah tau rame masih aja ngantri" Ujar seorang remaja laki-laki di belakang Meisya

ARLAND {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang