Kedatangan Fara

4.2K 263 5
                                        

Happy Reading...

10.00 WIB

Arland masih saja bergelung dalam selimutnya padahal jam dinakasnya telah menunjukan pukul sepuluh pagi

"ARLANDDDD" teriak Irene ketika memasuki kamar anak semata wayangnya

Mendengar suara mamihnya yang seperti toak, Arland buru-buru menarik selimutnya hingga menutup seluruh tubuhnya

"Bagus banget anak perawan jam segini masih molor"

"Perjaka mih"

Irene membuka selimut yang menutupi wajah anaknya

"Apa si mih" Kesal Arland dengan mata yang masih terpejam

"Buka matanya"

"Ga bisa. Masih ngantuk"

"Buka atau mamih siram pake air"

Langsung saja Arland membuka mata nya dan duduk "Apa" Sewotnya

"Berani banget sewot ke mamih ya"

Arland menghela nafasnya berat

"Astaga..Kenapa mamih sayang" Ucap Arland selembut mungkin

"Anterin mamih ke supermarket"

Arland membulatkan mata nya dengan sempurna lalu melirik jam yang berada di nakas

Lagi-lagi Arland menghela nafasnya berat

"Nanti sore mih, masih jam 10 pagi ini"

Irene berkacak pinggang menatap Arland "No reason" Ucapnya lalu berjalan keluar dari pintu

"Sok sokan bahasa inggris, biasanya juga bahasa jawa" Gerutunya

"Mamih denger ya" Kata Irene yang masih didepan pintu kamar nya

Diam.

Itu yang bisa Arland lakukan. setelah di rasa Iren turun ke lantai bawah, Arland segera masuk ke dalam kamar mandi yang berada didalam kamar nya

...

Arland turun dari tangga dengan style kaos polos berwarna biru dongker dan juga celana hitam selutut sorta rambut yang masih acak-acakan. Walaupun rambut masih acak-acakan dirinya tetap tampan

Arland berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas untuk mengambil minuman, setelah itu berjalan ke ruang tamu. Di ruang tamu sudah Ada Irene yang sedang menunggu Arland sambil bermain ponsel

Arland duduk bersebrangan dengan Irene lalu membuka toples yang berisi kacang atom lalu memakannya. Ia menatap heran Irene

Dipikaran Arland hanya satu. Kenapa mamihnya bisa sebahagia itu dengan ponselnya?

"Mih"

Irene menatap sekilas lalu berdehem dan kembali fokus dengan ponselnya

"Mamih sehat?" Irene menatap bingung putranya lalu mengangguk

"Kamu kira mamih sakit?"

"Lagi mamih cengar-cengir gak jelas" Arland memasukan kacangnya kedalam mulutnya

Irene menunjukan ponselnya kepada Arland

"Apa sih mih"

"Liat" Suruh Irene kepada Arland

Farah

Hanya itu yang bisa Arland liat

"Mamih chatan sama Fara?" Irene mengangguk

"Kenapa kamu gak bilang sih kalo Fara sekolah di tempat kamu" Arland menyenderkan tubuhnya disofa

"Gak penting mih"

ARLAND {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang