Bad boy?

15.4K 759 10
                                    

Happy Reading...

Satu bulan kemudian...

Meisya hari ini pergi sekolah diantar bundanya berhubung supirnya sedang izin pulang kampung. Meisya sebenarnya ingin mengendarai motor kesayangannya namun bundanya melarang

Meisya adalah anak tunggal, Kedua Orang Tua Meisya sudah lama bercerai kira-kira ketika Meisya berumur 11 tahun. Sejak perceraian Ayah dan Bundanya, Meisya sama sekali tidak pernah bertemu Ayahnya. Entah ayahnya pergi kemana, terakhir Bertemu ayah dan bunda nya bertengkar hebat

"Bun, Meisya berangkat ya" Ujar Meisya seraya menyalimi tangan bundanya yang bernama Maira

Maira tersenyum hangat "Hati-hati ya Sya"

Meisya mengangguk "Assalamu'alaikum Bun" Ujar nya lalu turun dari mobil

"Waalaikumsalam"

......

Arland Earliyano Aditama, pentolannya SMA Nusantara berjalan santai dikoridor sekolah dengan tangan kiri yang dimasukan kedalam saku celana abu-abu nya dan tangan kanan memegang ponsel. Jam telah menunjukkan pukul 07.30 WIB, namun seorang Arland masih saja berjalan santai di koridor.

Diujung koridor kelas X IPA 2, Ada Pak Agus, seorang guru matematika wajib yang sedang menatap Arland dengan tajam

"ARLAND EARLIYANO ADITAMA" Panggil Pak Agus kepada Arland

Arland menatap Pak Agus malas. Arland mempercepat langkahnya ke arah Pak Agus

"Ada apa Pak, manggil saya..Kangen nih?" Tanya Arland dengan penuh percaya diri

"Ckck..Ada apa?" Beo Pak Agus dengan wajah kesalnya

Arland mengangguk sembari memasukan ponselnya yang berlogo apple ke saku celana abu-abu nya. Mata elangnya menatap Pak Agus dengan santai

Pak Agus menggelengkan kepalanya "Arland, kamu telat dan dengan gak tau malunya kamu nanya ada apa"

Arland mengerutkan dahinya "Ya terus" Kata Arland

Pak Agus menetralkan emosinya, bertengkar dengan Arland tidak ada gunanya "Oke. Bapak tanya, kenapa kamu bisa telat hari ini?"

"Beli Pulsa" Celetuk Arland

"Beli pulsa?" Tanya Pak Agus

Arland menganggukan kepalanya "Kuota saya habis"

"Jadi kamu lebih milih beli kuota daripada masuk tepat waktu?"

Arland mengangguk "Kuota penting Pak"

Pak Agus gregetan dengan Arland

"Jadi menurut kamu pentingan kuota gitu?"

Arland mengangguk "Coba bapak pikir, zaman sekarang tanpa kuota itu ibarat makan tanpa lauk loh pak"

Pak Agus menyipitkan matanya "Sampe segitunya ya?" Arland mengangguk

"Yaudah. Saya mau masuk Pak" Ujar Arland lalu melanjutkan langkahnya ke arah kelasnya

Pak Agus ingin sekali memarahi Arland namun itu tidak ada gunanya. Arland ya Arland, mau semarah apapun guru, Arland tidak akan menganggapnya karna Arland tidak suka diatur.

Arland masuk ke dalam kelasnya dengan tampang songongnya. Untung saja, pagi ini guru yang mengajar Bahasa Indonesia tidak masuk, jadi Arland tidak akan mendengar ceramah guru Bahasa Indonesia itu.

"Wah si bos baru dateng" Kata Alvaro

"Sultan mah bebas" Ujar Alvian

"Berasa sekolah milik sendiri kali" Celetuk Alvaro

ARLAND {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang