Malu

11.1K 517 3
                                    

Happy Reading...

Saat jam istirahat pertama Meisya benar-benar menceritakan kenapa kakinya bisa keseleo dan kenapa dia bisa diantar oleh laki-laki yang bernama Arland

Tata dan Dita menyimak cerita yang diucapkan Meisya. Satu pertanyaan dari Tata dan Dita kenapa seorang Arland bisa peduli sama gadis yang baru dikenal. Yang Dita tau dari Aldan dan Alvaro, Arland itu bodoamatan tapi kali ini beda. Ya walaupun emang Meisya keselo gara-gara Arland tapi itu juga gak pyur kesalahan Arland, kalau Meisya bisa hati-hati dia tidak akan sampai keserempet oleh Arland.

"Sya. Lo mau ikut ekskul kaya kita ga?" Tanya Tata

"Lo pada ikut ekskul apa?" Tanya Meisya

"Gua sama Tata ikut musik" Jawab Dita

"Musik? Gua suka musik tau" Jawab Meisya

"Yaudah lo ikut musik aja si" Saran Dita

Meisya menghela nafas "Tapi gua juga mau daftar jadi anak OSIS"

"Yaudah lo masuk OSIS sama musik aja sih" Saran Tata

"Emang boleh? Kan OSIS jadwalnya agak padat si" Kata Meisya

"Aga kan? Ga setiap hari padat Sya. Paling seminggu sekali rapat, kalau pun padat cuma karna disekolah ada acara apa gitu Sya" Kata Dita

"Emang biasanya rapat hari apa? Trus kalo Musik kapan latihannya?"

"Rapat OSIS cuma rabu Sya sedangkan musik kan hari selasa" Jelas Tata

Meisya menganggukan kepalanya "Kayanya gua ikut musik sama OSIS"

"Lo kapan mau daftar OSIS sama musiknya?" Tanya Dita

"Hari ini. Kalian mau anterin gua?" Tanya Meisya dan Tata, Dita mengangguk

"Daftar OSIS sama siapa?" Tanya Meisya

"Bisa sama Ka Nathan atau Ka Audi"

"Ka Nathan siapa? Ka Audi juga siapa?" Tanya Meisya

"Ka Nathan ketos disini trus ka Audi waketosnya"

"Lo harus tau ketos nya itu gantengnya kebangetan trus pinter lagi"

"Mereka kelas berapa?"

"Ka Nathan si XI IPA 1 kalau ka Audi XI IPS 1"

"Okeoke.. Temenin ke ruang OSIS yu abis itu ke tempat ketua ekskul musik" Ajak Meisya

"Yuk" Jawab Dita dan Tata

Meisya masuk kedalam ruangan OSIS sedangkan Dita dan Tata menunggu didepan ruangannya.

"Hmm. Permisi ka"

Seorang remaja laki-laki yang sedang sibuk membaca proposal mendongakkan kepala ke arah sumber suara. Remaja laki-laki itu menatap Meisya tanpa kedip dan mimik wajah yang sulit dibaca

"Ka" Panggil Meisya

"Hm. Ada apa?" Jawab remaja laki-laki dengan mengembalikan mimik wajahnya biasa

"Hmm.. Mohon maaf mengganggu waktu kaka. Saya Meisya dari kelas X ingin mendaftar menjadi anggota OSIS"

Laki-laki itu menatapnya sebentar lalu mengangguk

"Kamu bisa isi biodata ini, nanti pulang sekolah temuin saya disini. Saya yang akan mewawancara kamu langsung"

"Hmm oke, Terima kasih ka.. Kalo boleh tau nama kakak siapa?"

"Nathan"

Meisya mengangguk "Oke ka Nathan. Meisya pamit, Assalamu'alaikum"

Nathan mengangguk sembari tersenyum tipis "Waalaikumsalam"

ARLAND {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang