Penyesalan Nathan

5.5K 297 10
                                    

Arti kehadiran baru terasa ketika kehilangan dan ketika itu penyesalan tercipta

Happy Reading..

Nathan menatap lurus sebuah danau, hembusan angin menerpa wajah tampannya. Fikiran Nathan saat ini melayang entah kemana. Nathan kembali patah hati untuk kedua kalinya, Kali ini dirinya terlalu bodoh menyia-nyiakan seorang gadis yang tulus demi masa lalunya. Dulu Nathan pernah merasakan posisi sperti Meisya dah seharusnya dia tidak akan melakukan itu karna dirinya tau menjadi pelampiasan dan diselingkuhin itu sakit. Seandainya waktu bisa diulang, dirinya tidak akan menyia-nyiakan gadisnya.

Lagi-lagi Nathan menarik nafas panjangnya. Bayangan kebersamaan dengan gadisnya selalu berputar diotaknya

Flashback on

Nathan dan Meisya saat ini sedang dirumah Meisya. Sehabis ashar mereka mulai untuk belajar bersama. Nathan tersenyum tipis ketika melihat Meisya sedang mengerjakan soal-soal yang dipenuhi angka. Nathan selalu menatap raut yang ditampilkan Meisya ketika sedang mengerjakan soal itu

"Ka Nathan jangan liatin mulu"

Nathan mengerutkan dahinya "Kenapa?"

Meisya menghela nafasnya pelan "Aku gak konsen kalau diliatin mulu"

Nathan hanya terkekeh

"Kenapa ketawa?"

"Gapapa"

Nathan segera melanjutkan tugasnya untuk membuat PPT tentang materi sistem gerak manusia.

Beberapa menit kemudian Meisya telah selesai dengan tugasnya namun Nathan belum selesai
Meisya menatap Nathan "Ka"

Nathan menoleh sebentar "Kenapa?"

Meisya diam sebentar lalu menggeleng sedangkan Nathan kembali berkutak dengan laptopnya untuk menyelesaikan tugasnya

Meisya menghela nafasnya "Kamu kapan selesai"

Nathan menoleh "tiga puluh menit lagi Sya"

Meisya mengerucutkan bibirnya "Lama deh, keburu jamuran akunya"

Nathan terkekeh lalu mengelus rambut Meisya dengan sayang "Emang kenapa?"

"Mau ke taman"

Nathan mengangguk "lima belas menit lagi ya. Nunggu bentar ya"

Meisya mengangguk

Tiga puluh menit kemudian Nathan belum kunjung selesai dan hal itu membuat Meisya bete

"Ka. Udah selesai belum" Tanya Meisya pelan

Nathan mengangguk dan menutup laptopnya setelah itu Nathan menggenggam tangan Meisya sambil berjalan keluar

Mereka pergi ke taman komplek Meisya dengan berjalan kaki. Mereka hanya sebentar duduk ditaman karna azan maghrib sebentar lagi berkumandang.

Pukul 19.45 wib

"Ka Nathan hati-hati ya dijalan" Ucap Meisya dan diangguki Nathan lalu Nathan memeluk Meisya "Aku sayang kamu Sya" Ucap Nathan pelan

"Aku juga ka" Jawab Meisya

"Jangan ninggalin aku ya"

"Tergantung ka" Jawab Meisya dan diangguki Nathan lalu Nathan melepaskan pelukannya dan masuk kedalam mobil"

ARLAND {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang