Gak mungkin..

4.6K 229 45
                                        

Happy Reading...

Saat ini Meisya berserta ke tiga sahabatnya yang tak lain Dita, Athaya, Reva sedang berkumpul di rumah milik Meisya. Berhubung Maira sedang ada diluar kota untuk beberapa hari, akhirnya ketiga teman Meisya memutuskan untuk menginap

Saat ini mereka sedang berada dikamar Meisya. Reva sibuk dengan ponselnya sambil rebahan dikasur. Dita sibuk dengan novelnya sambil duduk di sofa yang berada dikamar Meisya sementara Athaya dan Meisya sibuk menonton drama Korea dilaptop Meiysa sambil duduk dikasur

Huek huek

Huek huek

Ketiga manusia yang berada didalam kamar menoleh ke arah Dita yang sedang berlari masuk ke dalam kamar mandi

Meisya turun dari kasurnya lalu berjalan mendekati kamar mandi yang berada dikamarnya

Tok tok

"Dit"

Ceklek

Dita keluar dari kamar mandi dengan wajah pucatnya

"Are you okay?" tanya Meiysa

Dita hanya mengangguk

"Dit, muka Lo pucet" ujar Athaya

"Lo sakit?" Tanya Reva

Dita hanya menggeleng

Meisya menarik pelan tangan Dita untuk duduk dikasurnya

"Gue ambilin teh anget dulu ya" kata Meisya. Setelah itu Meisya pergi ke dapur untuk membuatkan teh anget

Meisya masuk ke dalam kamarnya dengan membaca secangkir teh anget lalu menyodorkannya kepada Dita

"Diminum dulu" katanya

Sedari tadi Reva menatap Dita dengan bingung. Reva menyadari ada yang aneh dengan tubuh Dita terutama bagian perutnya

"Dit. Lo gak mau jujur ke kita?" Tanya Reva yang membuat mereka bingung

"Maksud Lo apa?" Tanya kembali Dita

Reva hanya diam

"Rev" tegur Athaya

Reva menghela nafasnya pelan, berharap apa yang sedari tadi Ia pikirkan salah

Reva menatap lurus Dita "Apa Lo hamil?"

Deg

Dita hanya bisa mematung mendengarkan ucapan Reva sementara Athaya sudah terkekeh

"Lo ada-ada aja sih Rev. Dia mau hamil Ama siapa coba..Orang sekarang dia sama ka Aldan aja udah putus" ujar Athaya dengan kekehannya

"Dit. Lo jawab gue" ujar Reva

Sedangkan Meisya hanya diam, masih kaget dengan pertanyaan yang diucapkan Reva

"Lo ngomong apa sih Rev" Dita bangkit dari kasur lalu berjalan. Hendak keluar dari kamar Meisya

"Lo diem berarti bener" ucap Reva

Dita hanya bisa mematung, dengan reflek dia mengusap perutnya. Mata Dita sudah berkaca-kaca

Meisya, Reva dan Athaya hanya bisa diam. Gesture yang ditunjukan Dita mengandung jawaban

Athaya mendekat ke arah Dita "Bilang sama gue, itu gak bener" dingin Athaya

Dita hanya menunduk, meremesa ke dua tangannya

"DIT. JAWAB" sentak Athaya

Meisya menatap Dita dengan tatapan kecewanya, dirinya tidak habis pikir dengan semua ini

ARLAND {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang