rangkuman buku mewarnai

26 3 0
                                    

aku pernah mati dan pergi ke sebuah stasiun kereta
kubeli buku mewarnai dan sekotak pensil dua belas warna

kuberi biru pada jaket lusuh pria tua, juga kuning untuk kulitnya
Ia mirip diriku ketika lupa cara memaafkan, lupa cara tertidur, dan menderita sampai pagi

kuberi hitam pada sepotong roti dan isinya kuwarnai merah
Kusobek kertasnya dan kuberikan pada kambing yang sedang makan sampah
Kambing tidak bisa membedakan mana kertas yang berisi berita selebriti sakit flu dan mana yang berisi berita bayi kurang gizi

kuwarnai seorang anak putih polos, sementara bendera setengah tiangnya kuberi warna hijau kuning seperti kuda keempat di kitab Wahyu
Kelak, aku ingin jadi penunggangnya dan mulai menyabit manusia, dan menaikkan milyaran bendera setengah tiang

ketiga gambar bergabung dalam kerongkonganku, menjadi bulatan hitam retak-retak yang bersuara parau mengajakku pulang pada kewarasanku

aku tidak berhasil pulang, dan tidak sanggup membedakan mana bagian diriku yang baru saja bermimpi buruk dan mana yang tidak tahu cara bermimpi

atau mana bagian diriku yang hanya bisa kabur menuju kematian dan bertemu dengan diriku yang lain di stasiun kereta, berkeliling, membeli buku mewarnai dan sekotak pensil dua belas warna sekali lagi

MONOPOEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang