pintu-pintu terbuka di ketukan pertama
memperlihatkan segala berantakan bersamapecut-pecut suaramu di telingaku
mendikte kecerdasan spasialkuapa yang berdarah di tanganku
masih hidup dan mengaku
bahwa aku ini pelakusuatu kejahatan tak terencana
langsung aksi tanpa bicara
tanpa saksi tanpa terpenjaradan kau yang mengaku korban utama
sebenarnya paling kotor oleh tanah penuh darah
tanah yang nantinya kaupakai menguburku
menjauhkanku darimu, dari lekat bersamamutanah kubur akan kusuapkan ke mulutmu
dan segala teriak minta tolong akan melarikan diri dari kerongkonganmu
meskipun begitu, kejujuran itu teguh bersembunyi di perutmu
dan aku akan selalu menjadi pelaku

KAMU SEDANG MEMBACA
MONOPOEMA
PoesiaM O N O P O E M A Kuambil kembali apa yang tidak pernah kumiliki.