memungut mataku

31 3 1
                                        

mataku mencinta lautan
dan segala lekuk ombaknya
kaki-kaki manusia menginjak
cara pandangku tentang dunia

mata basah itu kupungut diam-diam
dari timbunan besar pasir pantai
ia telah menuntaskan tugasnya
menyerap dukacita lautan

mataku yang basah berpasir
kukembalikan ia ke rongganya
segera kulihat ibu di atas kasur
mulutnya sibuk membisik udara

kata ibu,
uang telah memperkosa cinta tanpa syarat
uang telah menggorok leher persaudaraan
uang telah diam-diam menyiram mata semua orang dengan minyak
dan aku tidak lagi bisa menemukan
mata manusia yang tidak terbakar

mataku juga dibakar
aku bahkan tidak bisa memiliki diriku sendiri
uang mencintaiku
dan kusangka aku juga mencintainya

MONOPOEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang