MONOPOEMA

azurit

berdoa membuatku menjadi sangat kecil
dan tak punya kebanggaan diri lagi

kepalaku sunyi sampai aku tuli
mengingatkan bahwa aku tak punya kendali
rerumputan tempat aku berbaring telah sepenuhnya jadi azurit
mereka memenuhi tubuhku seperti penyakit kulit paling ganas

aku mulai merasa kotak-kotak berbagai ukuran mengerubungi aku
mengangkat aku dari badanku
dan membawaku kepada jantung yang berdetak sangat cepat di atas kepalaku

darahku keluar menjadi hujan
dan dari jauh muncul kosagambar yang tidak pernah terbayang
datang menguasai lapang pandang
mataku jernih, bebas dari segala markah abrasi

di segala sisi seperti tak ada yang bisa menolong
aku ketakutan lima per enam mati
hanya bisa pasrah dan terus mengecil
aku makin pudar, satu dengan sekitar

pendar ketakutanku adalah kunang-kunang
bersinar pada tubuh biruku yang telanjang
kereta pikiran terakhir berangkat dari dalam tengkorakku yang bertanduk
lolonganku memancar dari ribuan mulut yang mengamuk