gaduh

19 2 0
                                    

terakhir kali kaubisa lelap lama
adalah pada tegukan ke duapuluh lima
di putaran kemabukan tak bernama

pada sebuah mendung kau bangun lagi
memungut serpihanmu di lantai
telingamu berkata:
manusia lain hanyalah gaduh belaka

distraksi yang bertahun-tahun kauisap
tidak terikat waktu, seperti dirimu
telanjang tak mau berbaju
kejang yang menolak setuju

ribut yang tidak kaubungkam
tumbuh jadi ladang yang terbakar
rumahmu ikut hangus
badanmu sudah jadi abu

tapi dari abu itu akan bangkit sesuatu
pembunuh yang amat kasar dan jahat
pada manusia-manusia gaduh
yang telah lama bejat

bantai saja
supaya tak ada lagi lantai penuh serpihan badan
dan gaduh-gaduh yang bergelimpangan
harus bertepuk tangan
pada kehancuran yang kaukibarkan

MONOPOEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang