sakit kepala malam hari menimbulkan perang, dan kejang yang timbul di doaku saat berusaha menjelaskan kesusahanku menanggung isi kepala
dan menunggui matahari muncul di tubuhku adalah hampir sia-sia jika tak kusaksikan sendiri satu titik terang muncul di akhir napasku yang sudah tipis
tarianku memeriah ditemani petir tegang yang memerah darahku terpecah dan menghambur sebagai cercaan orang-orang yang katanya mencintaiku
perangaiku adalah kelabu jika tidak hitam mencemari segala pencapaian hidup orang-orang di sekitarku dan kurasakan pedasnya kemunduran membakar kerongkonganku yang mulai kejang
aku hanya ingin tenggelam bukan pada nestapa yang niscaya tapi pada cahaya yang selalu bertanya:
mengapa belum pulang?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.