keselamatan tercecer di jalanan
jatuh dari kantung yang berlubang
karena penuh sesak dengan keinginan-keinginania cuma hadiah murah dan bodoh
yang kau buang-buang setelah pulang ibadah
yang kau injak-injak bersama orang suci lainnyadi jalanan, penjahat menemukannya tapi tak berani menyentuhnya
merasa bukan haknya
katanya itu hanya untuk orang suci sajanamun, keselamatan akan berlari kencang kepada para penjahat
seperti sepasang kekasih yang lama tak bertemu
cinta bersemangat, abadi merekatdan aku hanya duduk di kejauhan
dalam citra yang kuanggap aman
bertanya-tanya layakkah aku menyentuh keselamatan di sana?lalu kulihat keselamatan berlari sekencang-kencangnya
ia datang
ia pandang
ia menang
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOPOEMA
PoetryM O N O P O E M A Kuambil kembali apa yang tidak pernah kumiliki.