kebencian bermalam di rumahku
dan ia erat memeluk
takut, pada cuaca luar yang burukaku berusaha sayang
mulutnya berbusa di puncak riang
cintanya hangat meski ia pincangia bunga belasungkawa paling kunantikan
jika ia datang, hatiku cercap ikan permukaantapi,
kebencian punya pisau tajam
ke perutku diam-diam terhunjam
akarnya mendalam
imanku bubar dalam semalambegini saja,
malam ini cinta itu bubar
kebencian harus tidur di luar
tanpa selimut atau bantal
pagi-pagi tak saling kenalaku akan memaafkan kebencian
tapi maaf, aku tidak mudah melupakan
kebencian kucoret dari garis keturunan
dan tidak akan kaudapati anak hasil kami bermesraan
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOPOEMA
PuisiM O N O P O E M A Kuambil kembali apa yang tidak pernah kumiliki.