karam

58 10 4
                                    

kaupaksa aku jadi perahu
mengarungi tubuh kesedihanmu
karam pada karang yang tumbuh
dari getar-getar kesepianmu

jeritanmu mendaki awan abu-abu
jatuh kembali sebagai embun sejuk
menikahkanku dengan setengah dirimu
mengajakku hidup sebagai orang yang tidak pernah mengadu
penyakit diam menulari aku seperti sampar ternak bapakku

aku membenci tanamanmu
juga literatur dalam lemarimu
aku kesal terus mengingat besi pagar rumahmu
yang menarikku melekat, linglung, lalu gusar
berbalik terkurung dibalik jeruji pintu yang terbuka lebar

karang-karang terus menarikku ke dasar kesedihanmu
aku karam dihantam kasarnya terumbu karma buatanmu
ampun!

MONOPOEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang