Haechan memperhatikan proses pernikahan Johnny dan Wendy dengan senyum lebar. Setelah mengucapkan janji suci di atlar, mereka berdua sah menjadi suami istri. Dan mulai hari ini Haechan resmi memiliki seorang ibu dan saudara.
Haechan tersenyum bahagia, dia sekilas melirik Mark yang sedang melakukan panggilan video dengan Renjun, kamera ponsel Mark diarahkan ke arah Johhny dan Wendy. Di sana Renjun tampak bahagia, ia tersenyum lebar walau wajahnya tampak kelelahan dan stres.
Lantas Haechan menoleh kesebelah kiri, di sana ada teman-temannya---Jeno, Jaemin dan Jisung. Sebenarnya Haechan bukan pertama kali bertemu Jisung, malahan dia sering bertemu Jisung, apalagi saat di sekolah, Jisung itu orang yang nggak bisa diam. Haechan sering melihat Jisung mondar-mandir di sekolah, ia sampai curiga kalau Jisung itu bolos kelas.
Jaemin merangkul Haechan. "Selamat, kau sekarang punya ibu baru."
Haechan tersenyum. "Terima kasih."
Mark merangkul Haechan setelah Jaemin melepas rangkulannya. "Sekarang kau jadi sepupuku, Haechan. Kalau ada apa-apa kau bisa meminta bantuanku, anggap saja aku kakakmu sendiri."
Haechan mengangguk. "Iya, Mark Hyung. Aku akan lebih sering menyusahkanmu."
Haechan lantas tertawa. "Becanda, Hyung."
Mark mengacak rambut Haehan. "Kau ini."
Haechan melirik ketiga temannya dan memberikan kode agar mengikutinya. Jeno dan Jaemin mengangguk, sedangkan Jisung hanya bengong, ia tidak terlalu paham kode Haechan.
"Hyung, aku sama teman-teman mau makan dulu. Hyung mungkin mau menemui Mama Papa dulu, aku nanti saja, di sana masih ramai." Haehan melirik anggota keluarga lain yang sibuk memberikan selamat pada Johnny dan Wendy.
Mark mengangguk.
"Ayo teman-teman, kita makan dulu," ajak Haechan.
Jeno mengikuti Haechan di belakangnya tanpa banyak bicara, lantas Jaemin menyusul beberapa menit kemudian dengan Jisung yang membuntut di belakangnya seperti anak ayam.
"Mama barumu cantik juga," kata Jeno setelah mereka duduk dan mengambil makanan.
Haechan terkekeh. "Jelas dong, pilihan Papa gitu loh."
"Kau beruntung punya mama baru seperti dia," ucap Jaemin tiba-tiba, membuat Haechan dan Jeno menoleh. "Dia wanita yang baik, dia akan sayang padamu."
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Jeno.
Jaemin tersenyum miring. "Aku langsung tahu setelah melihat wajahnya."
Haechan dan Jeno tertawa, mana mungkin mereka percaya perkataan Jaemin, anak itu sering membual.
Jaemin berdecak kesal, dia cemberut. "Kalian tidak percaya? Aku tidak bohong."
Kedua temannya menggeleng.
"Dari wajah Haechan yang terlihat bahagia, aku tahu dia menyembunyikan sesuatu dari kita," ujar Jaemin, membuat Haechan terdiam. "Wajah bisa menjelaskan semuanya, dia tulus atau tidak."
Apa yang Jaemin maksud tentang Haechan yang menyembunyikan fakta bahwa Renjun adalah saudara tirinya?
"Eh, Jisung di mana?" Haechan mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
Jaemin celingukan, dia terlihat khawatir. "Tadi Jisung pamit ke toilet, tapi dia belum muncul juga."
Haechan mencegah Jaemin yang hendak mencari Jisung. "Biar aku saja yang cari Jisung, mungkin dia tersesat."
Haechan berjalan menuju toilet, ia sedikit kesusahan karena banyaknya orang yang berlalu-lalang. Haechan membuka pintu toilet, dari pantulan kaca besar dekat wastafel, Haechan melihat Jisung yang menghadap dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Stepbrother [END]
FanfictionMempunyai saudara tiri, laki-laki, seumuran, emosian dan menyebalkan adalah salah satu dari banyaknya hal yang Haechan benci. "Aku tidak suka saudara tiri sepertimu, Huang Renjun!" "Menurutmu aku juga suka saudara tiri sepertimu?" |Bagian dari DREAM...