Now playing:
Im Sun Hae - Will Be Back.
💚💚💚
Dengan kecepatan tinggi, Baekhyun membawa mobilnya membelah jalanan Seoul, dia secepatnya harus ke markas utama untuk meminjam helikopter, dengan itu mereka akan lebih cepat sampai ke Jeju.
Di jok belakang ada Wendy dan Johnny yang terlihat jelas kekhawatiran di wajah keduanya.
Wendy benar-benar takut, jika terlambat, mungkin dia akan kehilangan Renjun dan dapat dipastikan dunianya akan hancur saat itu juga.
Dia tidak siap kehilangan Renjun. Wendy belum siap dan tidak akan pernah siap untuk merasakan kehilangan anaknya.
Johnny merangkul Wendy dan mengelus surainya pelan. "Kita berdoa saja agar Renjun tetap kuat sampai kita datang."
Wanita itu mengangguk sebelum dikejutkan dengan getaran ponselnya. Kalau saja ada panggilan tidak penting, Wendy enggan mengangkatnya.
"Chenle?" gumam Wendy setelah melihat nama yang tertera di ponselnya.
"Ada apa, Chenle?"
Suara tangisan terdengar membuat Wendy memikirkan hal yang tidak-tidak. Ia segera mengaktifkan spiker agar semua bisa mendengar yang Chenle katakan.
"Haechan Hyung menghilang," jawab Chenle cepat.
Cekit!
Baekhyun refleks menghentikan laju mobilnya.
"Apa? Menghilang? Bagaimana bisa? Kenapa kalian bisa kecolongan?" Wendy mengepalkan tangannya.
Wendy terkejut bukan main. Apalagi ini? Tidak cukup jika Haechan selama ini koma? Dan masih juga ada yang ingin mengambil Haechan?
"Maaf, Tante. Aku tadi bertengkar dengan Jisung di luar dan saat kami kembali, Jeno dan Mark Hyung tergeletak tak sadarkan diri di lantai dan Haechan Hyung sudah tidak ada di kasurnya," jawab Chenle.
"Siapa lagi pelakunya?" geram Johnny.
"Salah satu dari kita harus ke rumah sakit dan sisanya ke Jeju," saran Baekhyun.
"Biar aku saja yang ke rumah sakit," ujar Wendy.
***
Wendy berlari menelusuri lorong rumah sakit, ia seperti orang kesetanan, tak peduli jika menabrak satu-dua orang yang berpapasan dengannya di lorong. Yang terpenting baginya, Haechan harus segera ditemukan.
Di depan ICU, Wendy melihat Chenle berdiri dengan tatapan kosong. Wendy buru-buru menghampiri Chenle, sebelum mulutnya terbuka dan menanyakan keberadaan Haechan, sekumpulan dokter mendorong brangkar menuju ICU, yang mana hal itu membuat langkah Wendy terhenti.
Pasien yang mereka dorong itu Haechan. Air mata Wendy lolos begitu saja saat melihat tubuh Haechan kejang-kejang dengan busa di ujung bibirnya.
Bruk!
Wendy terduduk lemas saat melihat sebuah pisau menancap di perut Haechan, tepat di bagian ginjal, padahal baru beberapa hari yang lalu Haechan habis operasi organ dalam. Dan siapapun pelakunya, dia pasti mengincar kelemahan Haechan dan menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Stepbrother [END]
FanfictionMempunyai saudara tiri, laki-laki, seumuran, emosian dan menyebalkan adalah salah satu dari banyaknya hal yang Haechan benci. "Aku tidak suka saudara tiri sepertimu, Huang Renjun!" "Menurutmu aku juga suka saudara tiri sepertimu?" |Bagian dari DREAM...