CH - 19

696 96 5
                                    

________

____

__

11:45 KST

Dari kejauhan dapat dilihat boarding sign yang berisi info-info penerbangan hari ini. Bisa dilihat penerbangan Wendy, yaitu penerbangan Seoul-Ottawa jam dua belas siang. Mereka yang melihatnya langsung berhenti untuk salam perpisahan kepada Wendy. Jungkook yang membantu membawa koper langsung menyerahkannya pada Wendy.

"Terima kasih sudah mengantarkanku." Wendy merentangkan tangannya untuk dipeluk. Seulgi dan Jungkook pun memeluknya dengan erat. Karena setelah ini, mereka tidak bisa bertemu dan hang out sebagai tiga. Satu dari mereka akan memperjuangkan pendidikannya ke Canada. 

"Jangan lupa untuk selalu memberi kabar setiap hari setiap saat." Kata Seulgi. Lalu diikuti dengan anggukan Jungkook.

"Ingat." Jungkook mengangkat jari telunjuknya, dan diikuti oleh Seulgi. Wendy yang sudah tahu kemana ini akan berakhir, hanya menghela napas sambil tersenyum.

"Jangan lupa cek barang-barangmu selalu!" Jungkook memulai.

"Jangan sampai ada yang tertinggal!" Lanjut Seulgi.

"Jangan lupa kirim pesan saat sudah mendarat!" -J

"Jangan sampai membuat kita khawatir!" -S

"Jangan lupa minum!" -J

"Jangan sampai dehidrasi penerbangan!" -S

"Jangan lupa makan!" -J

"Jangan sampai kena maag!" -S

"Dan jangan lupa mengirim banyak foto pemandangan di Canada." Ucap Jungkook sambil mencubit pipi kiri Wendy dengan tangan kirinya.

"Jangan sampai membuat kami turun tangan untuk menyusul." Ikut Seulgi dengan tangan kanannya mencubit pipi kanan Wendy.

"Waaahahaha ritual perpisahan yang sangat menghangatkan hati..." Wendy hanya tertawa pasrah dengan keadaan pipinya dicubit oleh dua sahabat aneh itu. Lalu mereka berpelukan lagi.

Rasanya berat, itu pasti. Biasa mereka tidak bisa tanpa bertemu tiga hari sekali. Tapi sekarang mereka harus bisa menerima, untuk tidak dapat bertemu Wendy secara langsung selama kurang lebih lima tahun ke depan. Mungkin Wendy hanya akan kembali saat acara-acara tertentu. Tapi semuanya sudah dipikirkan dengan matang-matang. Lagipula jarak tidak akan memutuskan tali pertemanan mereka yang begitu panjang.

"Kau sudah harus masuk. Safe flight, Wendy." Kata Seulgi, yang tanpa disadari sudah menangis.

"Ah Seulgi! Jangan membuatku ikut menangis, aku tidak mau make up ku luntur!" Jawab Wendy yang berusaha menahan air matanya agar tidak mengenai make up.

Melihat hal itu, Jungkook malah tiba-tiba menangis kencang. Membuat Seulgi dan Wendy terkejut. Namun beberapa detik berikutnya tertawa karena Jungkook terlihat seperti bayi kelinci besar yang menangis.

"Jangan tertawa--hiks! Walaupun aku selalu dibully dalam-- hiks-- pertemanan ini.. Tapi aku akan selalu menyayangi kalian seperti keluarga--hiks.." Jungkook mengusap air matanya yang terus keluar. Benar-benar seperti bayi besar.

"Jungkook-ah! Kami juga sangat menyayangimu seperti keluarga!" Jawab Wendy sambil terbahak-bahak karena pemandangan Jungkook sekarang sangat lucu.

Suara pemberitahuan penerbangan membuat momen mereka terhenti. Wendy harus pergi. Suara tawa yang baru saja keluar langsung hilang. Mereka bertiga hanya diam sambil menahan tangis. Wendy menarik pegangan kopernya dan bersiap untuk pergi. 

Did You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang