CH - 21

631 94 10
                                    

________

____

__


Akhir-akhir ini semuanya berjalan dengan baik. Seulgi belajar banyak dari Yejun, karena mereka seperti peran yang tertukar. Yejun juga belajar tentang pelajaran dari Seulgi karena Seulgi termasuk murid teladan. Intinya Seulgi mahir dalam dunia studi, sedangkan Yejun mahir dalam dunia kehidupan.

Yejun sangat menjaga Seulgi dengan baik. Suara Seulgi mengingatkan Yejun kepada ibunya. Itu kenapa kalau di waktu senggang sehabis makan siang, mereka berdua hanya bersantai di ruang tamu. Yejun selalu meminta Seulgi untuk membacakannya buku cerita yang ada di rak buku. Sepertinya buku-buku itu dibeli Jimin untuk ponakannya yang dulu tinggal disini.

Kebiasaan pagi pun sudah seperti rutinitas sehari-hari, yaitu mencium pipi satu sama lain sebelum Jimin berangkat kerja. Berkat Yejun semua itu terjadi. Hal tersebut juga membuat mereka tidak secanggung hari-hari sebelumnya. 

Seulgi akhir-akhir ini lebih sering bermain game. Yap, Jimin membelikannnya PC dan monitor untuk bermain game. Awalnya karena Seulgi sering mengeluh bosan setiap hari. Seulgi juga berencana untuk pergi ke game stop Jungkook, atau warnet di dekat rumah Jungkook. Tapi Jimin tidak mengizinkannya karena terlalu beresiko untuk Seulgi pergi sendiri. Apalagi jarak rumah Jungkook dan Jimin tidak dekat.

Seulgi sudah tiga hari ini tidur larut malam karena asik bermain game. Bahkan Yejun sudah mengingatkannya untuk istirahat lebih banyak, tapi tetap saja. Akhirnya Yejun pun mau tidak mau menemani Seulgi bermain game dan selalu ketiduran di sebelahnya. Kalau Yejun sudah tertidur, baru Seulgi memutuskan untuk tidur karena tidak mau Yejun menemaninya sampai larut malam juga.

Kalau weekends, Jimin selalu mengajak mereka makan ke luar. Bisa dibilang untuk mengganti waktu-waktu yang dia habiskan hanya untuk bekerja. Pokoknya sejauh ini tidak ada masalah atau konflik dalam rumah kecil mereka. Hanya menjalani hidup dengan tentram seperti biasa. Dan kalau bisa mereka berharap untuk bertahan seperti itu.

Siang ini, Seugi berencana untuk menemui Margaret. Salah satu manajer perusahaan iklan waktu itu. Seulgi ingat bahwa Margaret dapat mengajarinya pengetahuan tentang meditasi. Dan Seulgi merasa dia sangat membutuhkannya sekarang. Apalagi beberapa hari tidur larut malam karena ketagihan bermain game.

Namun karena Margaret sendiri tahu Seulgi sedang hamil. Margaret justru menawarkan diri untuk menghampiri Seulgi. Dia tidak menerima penolakan. Jadi sekarang Seulgi hanya bersantai di ruang tamu bersama Yejun sambil menunggu Margaret datang.

"Huh." 

Seulgi menoleh karena Yejun mengeluarkan suara tersebut.

"Noona, siapa perempuan di foto itu?" Yejun menunjuk bingkai foto yang berada di meja rias sudut ruangan. Seulgi tidak pernah menyadari keberadaan foto itu sebelumnya. Mungkin karena letak meja riasnya pun tersudut dan tidak mudah dilihat.

Seulgi berdiri dari sofa dan menghampiri Yejun. Dia menelusuri tiap visual dari bingkai foto itu. Tentu saja itu adalah foto pertunangan Jimin dan Rose. Seulgi terdiam menatapi foto itu. Ada perasaan mengganjal. Cemburu? Secepat itu kah dia jatuh hati pada pria keparat? Tidak disangka.

Tapi bukan hanya itu. Seulgi merasakan ikatan yang kuat dan aneh terhadap Rose. Sudah dua bulan lebih dia tidak mendengar kabar dari Rose. Seulgi pernah berniat untuk menghubunginya. Namun dia sadar bahwa dia sendiri merupakan bagian dari luka Rose. Kalau Rose mendengar Seulgi, bisa saja Rose akan mengalami flashback-flashback yang tidak diinginkan. Seulgi tidak ingin hal itu terjadi.

Seulgi menoleh melihat Yejun. "Namanya Rose. Dia mantan tunangan Jimin hyung." 

Yejun langsung memiringkan kepalanya heran. "Bukankah tidak pantas untuk seorang suami menyimpan foto bersama perempuan lain?"

Did You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang