CH - 23

612 90 17
                                    

________

____

__


Suasana di meja makan pagi ini tidak buruk. Ditambah salad yang dibuat Jimin untuk sarapan mereka, dimakan dengan lahap. Bahkan piring-piring dicuci dengan mudah karena pada dasarnya sudah bersih disapu habis. Jimin yang membuat makanan tentu merasa bangga saladnya enak dimakan.

Di tengah aktivitas setelah makan, bel berbunyi. "Yejun-ah, bisa tolong lihat siapa yang datang?" Kata Seulgi yang sedang mencuci piring. Sementara Jimin sedang mengelap meja dapur, bekas memasak. "Baiklah." Jawab Yejun yang langsung berlari kecil ke arah pintu.

Yejun membuka pintu dan raut wajahnya langsung girang. "Jungkook hyung!" Dia melompat kecil memeluk Jungkook, lalu disambut baik dengan Jungkook yang langsung menggendongnya. Namun raut wajah girang Yejun berubah ketika melihat perempuan di samping Jungkook. 

"Yeri noona?" Panggil Yejun yang tidak mungkin melupakan sosok kakak perempuannya itu. Walaupun sudah bertahun-tahun tidak bertemu, Yejun tidak akan pernah lupa.

"Yejun-ah, kita bertemu kembali." Senyum Yeri, yang sesaat kemudian dibarengi dengan tangisnya. Dia akhirnya dapat bertemu dengan satu-satunya anggota keluarga yang masih hidup. Rasanya kehidupan hampa yang dijalani bertahun-tahun hilang begitu saja setelah melihat Yejun. 

"Ayo kita berbincang di dalam saja. Sedang apa Seulgi noona dan Jimin hyung?" Tanya Jungkook sambil masuk ke dalam, diikuti oleh Yeri. Tidak lupa menutup pintu kembali.

"Itu, mereka sedang bersih-bersih habis sarapan." Yejun menunjuk dapur. Dapat terlihat Jimin dan Seulgi yang memang sedang beres-beres. Lalu sesaat kemudian pandangan mereka tertuju pada Jungkook.

"Oh? Jungkook!" Wajah Seulgi tak jauh berbeda girangnya dari Yejun saat melihat Jungkook.

"Sudah, biar aku saja yang cuci. Kau sambut mereka." Kata Jimin yang menggeser posisi Seulgi. Seulgi pun mengangguk dan langsung berlari ke ruang tamu untuk menyambut mereka. Namun tak jauh berbeda dari Yejun lagi, Seulgi langsung bingung ketika mendapati perempuan tak dikenal di samping Jungkook.

Jungkook menurunkan Yejun dan memperkenalkan Yeri kepada Seulgi. "Ini Yeri, Kim Yerim. Kakak kandung Yejun, satu-satunya anggota keluarga Yejun yang masih hidup., Dan Yeri, ini Seulgi. Sahabatku yang sedang hamil." Yeri pun membungkuk hormat, dibalas dengan Seulgi.

"Ahh... duduk, duduk!" Seulgi mempersilakan. Mereka pun duduk di sofa. Tidak dapat disembunyikan senyum dari Seulgi, saat melihat Yeri yang masih canggung dan hanya dekat-dekat Jungkook. "Awalnya aku pikir kau punya pacar baru." Ucap Seulgi dengan nada suara yang terkesan kecewa.

Jungkook langsung melotot tidak percaya mendengar kalimat Seulgi. Dia menatap Seulgi sembari membuat kode dari matanya. Bahwa mengatakan hal itu di hadapan Yeri langsung adalah hal yang memalukan. Seulgi hanya tertawa kecil melihatnya. Sungguh hari yang menyenangkan karena dapat menggoda Jungkook.

"Maafkan dia, memang terkadang cara pikirnya aneh." Jungkook meminta maaf kepada Yeri atas kalimat Seulgi barusan. 

Yeri pun mengeluarkan tawa kecil. "Tidak apa-apa, santai saja." 

Sementara Yejun, dari tadi dia hanya memandangi kakak kandungnya itu. Rasanya memang aneh dan canggung karena mungkin mereka sudah berjarak terlalu jauh dan lama. Yejun ingin beranjak untuk memeluk kakaknya, seperti pertama kali. Namun dia justru hanya berdiam di samping Seulgi. Satu lagi, melihat Yeri kembali mengingatkan Yejun pada ayahnya.

Menyadari sikap Yejun, Seulgi merangkulnya. "Yejun-ah, sambut noonamu gih." 

Yejun menatap Seulgi, kemudian menatap Yeri yang tersenyum padanya. Dia perlahan bangun dari samping Seulgi, lalu berjalan mendekati Yeri. Tangannya meraih pundak Yeri dan memeluknya. "Noona, kau akan tetap disini kan?" 

Did You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang