5. ASTER & WAR

20.5K 2.6K 115
                                    

Pengumuman untuk seluruh murid SMA Atmajaya dimohon menuju lapangan utama akan ada sambutan kepala sekolah mengenai ulang tahun SMA Atmajaya 3 Minggu depan.

Suara dari speaker terdengar dari berbagai sudut sekolah.

Seluruh siswa-siswi berbondong-bondong keluar menuju lapangan, begitu juga kelas XI MIPA 2, namun masih belum untuk Vega, Berta, Rosa dan Kania beranjak dari duduk mereka. Mereka lebih memilih menunggu sepi dulu daripada harus berdesakan dengan banyak orang.

"WHAT THE FUCK!" umpat Rosa berdiri dari kursinya.

"Kenapa, sih?" tanya Berta.

"Anying si Rima! Argh! Fuck!" umpat Rosa lagi.

"Ngomong anjir kenapa?" tanya Berta tak sabaran.

"Rima di rumah sakit, ditembak."

Berta, Kania, dan Vega berdiri kaget secara bersamaan.

"Serius? Demi apa? Kok bisa?" Berta menghembuskan napas kasar.

"Ini ulah bitch macam Erika. Dia sewa bekal untuk bunuh Rima." tutur Rosa.

Berta menggerakkan giginya, "Bener-bener, tuh, si ketua Aster. Fuck to the bond!" umpat Berta ikut kesal. Untungnya kelas sudah sepi dan tidak ada yang mendengar umpatan-umpatan mereka.

Bagaimana tidak kesal dan marah berani-beraninya Clevior yang anteng-anteng saja malah diusik, apalagi sampai melukai Queen Clevior, Rima. Benar-benar kurang ajar!

"Wait! Dia ngirim ini." Rosa menunjuk pesan masuk dari handphonnya.

Menampilkan pesan: Gue tunggu kalian di markas Aster. Kalau nggak dateng gue dan anggota gue yang akan nyerang SMA Atmajaya.

"Tuh, orang bikin masalah mulu." Berta ingin memelintir leher Erika, Ketua Aster jika ia nanti berhadapan dengannya.

"Kita kesana sekarang." putus Kania.

"Kita panggil lainnya?" tanya Rosa.

"Nggak usah. Anak-anak lainnya udah pada kumpul di lapangan. Kalau kita kesana rame-rame guru-guru akan curiga. Bukannya malah biarin kita keluar yang ada kita semua kena hukuman." jelas Kania. Tidak mau menganggu anak-anak Clevior lainnya dan malah menimbulkan masalah nantinya.

"Oke, berempat aja cukup." kata Vega mengiyakan.

Karena Vega yakin ketiga temannya yang dipilih sebagai anggota inti itu bisa diandalkan, kemampuan mereka juga pasti bukan ecek-ecek. Sebab mereka dipilih langsung oleh Rima. Yang tentu saja Queen Clevior itu tidak sembarangan memilih.

"Oke, kita bisa diandalkan." Kania berujar. Berta menepuk pundak Vega menyalurkan keberanian.

"Anggap mereka lebih lemah dari kita." ujar Vega memberikan sedikit kekuatan.

"Buktikan lo pantes untuk menyandang gelar Queen Clevior." bisik Berta seraya menepuk pelan pundak Vega untuk menyalurkan semangat.

"Jangan sampai kena wajah, setelah war kita balik ke sini lagi. Jangan sampai guru-guru tau." tutur Vega.

Mereka bertiga serempak mengacungkan jempol, "Kita lewat gerbang belakang." tukas Kania.

Sebelum berangkat Vega, Berta, Kania dan Rosa memakai hand wrap untuk melindungi tangan mereka dari cedera saat memukul lawan.

***

Kini mereka berempat sudah tiba di markas Aster. Tentu saja jumlah mereka lebih banyak. Memang tidak sebanding, namun untuk kemampuan mereka tidak kalah saing.

DISHARMONITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang