Seperti ucapan Vega sebelumnya untuk kembali ke sekolah setelah baku hantam dengan geng Aster. Kini Vega, Berta, Rosa dan Kania sudah berada di gerbang belakang sekolah. Samar-samar terdengar suara pidato dari kepala sekolah.
"Jadi yang lo maksud mantan wakil ketua Clevior itu Erika? Yang jadi ketua Aster?" tanya Vega pada Berta.
Berta mengangguk, "Asli pengen gue bunuh, tuh, orang." tangan Berta sambil seolah mencekik.
"Nggak boleh gitu, itu dosa." ujar Rosa memperingati.
"Kalau bunuh lo dosa nggak?" tanya Berta dengan songongnya.
"Tetep nggak boleh, kan tidak boleh membunuh manusia." kata Rosa dengan suara dibuat imut. Berta bergidik geli mendengarnya.
"Lah emang lo manusia?" Berta mendelik.
"Menurut lo?" Rosa menoyor kepala Berta.
"Lo anak setan!" kata Berta membuat Rosa meninju lengan Berta.
"Nggak mungkin ada anak setan secantik dan sebaik gue." bela Rosa pada dirinya sendiri.
"Udah, ini mau masuk nggak?" tanya Kania menyudahi.
"Ih, tapi gue nggak bawa daleman, loh, kalau harus manjat." ujar Rosa. Kania, Berta dan Vega sontak menatap Rosa curiga.
"Ya-ya maksud gue tuh, gue nggak bawa daleman celana pendek." jelas Rosa.
"Berarti lo cuman pakai celana dalem doang?" tanya Vega setengah berbisik. Rosa berdehem.
"Idih, bitch banget lo." Berta mendelikkan matanya.
"Kalian baris dulu aja, gue mau ke UKS ngobatin ini." kata Vega sambil menunjuk sudut bibirnya yang robek dan bekas darah.
"Yaelah, tadi bilangnya nggak boleh kena muka. Malah lo sendiri yang kena." tutur Rosa.
"Gue nggak sempet menghindar tadi." papar Vega.
"Eh, btw, Ve lo tadi keren banget sumpah. Itu ya kalau Erika nggak ngehindar dikit aja, bisa nembus tuh peluru ke tenggorokannya." kata Berta mengacungkan jempol.
"Emang sengaja nggak gue kenain. Ya, kali gue tembak bisa masuk penjara gue." jawab Vega sambil terkekeh.
"Seni bela diri lo mantep banget, dah, Ve." puji Rosa.
***
Sepakat dengan Rosa, Kania dan Berta untuk baris terlebih dahulu. Sedangkan Vega memutuskan untuk mengobati lukanya.
"Kalian habis dari mana?" tanya salah satu siswi kelas mereka karena melihat mereka bertiga mengendap-endap untuk masuk ke dalam barisan.
"Temenin Berta ke toilet, habis cepirit dia." ujar Rosa asal.
Berta yang mendengar itu menyenggol perut Rosa tak terima, "Kok jadi gue?"
"Ssst! Diem aja lo." kata Rosa berbisik.
"Ke toilet bertiga?" tanya siswi itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISHARMONI
Teen Fiction[Ps: Baca cerita ini sampai konflik, semakin menuju konflik semakin asik] "Nggak! Gue nggak mau!" bantah Vega. "Kalau gue yang mau sama lo gimana?" Aksa mendekat, semakin mengikis jarak. *** Vega Jolana pindah ke sekolah SMA Atmajaya, kepindahannya...