9. QUEEN CLEVIOR

19.4K 2.4K 139
                                    

Setelah mengucapkan banyak kata maaf kepada Aksa dan Bundanya, Vega pamit pulang. Tadi Berta sudah memberitahu alamat rumah sakit juga ruangan tempat Rima dirawat.

"Vega!" suara itu menginterupsi langkah kaki Vega untuk berhenti di koridornya rumah sakit.

"Rosa? Lo nggak berangkat sama anak-anak tadi?"

"Enggak, tadi gue pulang dulu. Soalnya pacar gue ke rumah." jawab Rosa sambil cengengesan.

"Mentang-mentang udah punya pacar."

"Iyalah, masa cewek secantik gue nggak ada yang mau. Yaudah yuk masuk." kata Rosa seraya merangkul pundak Vega.

"Gue mau tagih utang sama Berta." ujar Rosa dengan wajah masam.

Vega mengernyit, "Utang apaan?" Rosa tak menjawab ia malah terus menuntun Vega.

Rosa membuka kasar pintu ruangan dengan muka menahan amarah.

"BERTA! KUTANG GUE BALIKIN!" seluruh orang yang berada di ruangan dibuat terkejut dengan suara lantang Rosa. Bahkan Rima yang berbaring tidur di tempat tidur pun jatuh ke lantai saking kagetnya. Seperti suara petir yang menyambar di malam hari.

Berta melotot, "Diem goblok! Ini rumah sakit! Jangan teriak-teriak kayak saudara lo di ragunan!"

"MAKSUD LO HAH?! EMANG SIAPA SAUDARA GUE DI RAGUNAN HAH?!"

"Ya, siapa lagi saudara satu suku dan spesies lo kalau bukan MONYET!"

"Daripada lo babi!" sahut Rosa tak terima, "Balikin kutang gue yang udah lo pinjam selama sebulan! Kutang gue habis ya gara-gara sering lo pinjam. GUE NGGAK MAU TAU BALIKIN SEKARANG JUGA! AMBIL DI RUMAH LO!"

"Ssstt! Diem lagi gue pakai goblok." ujar Berta berbisik.

"Lepas cepetan!"

"Heh! Goblok lo, ya kali suruh lepas disini."

"Ke kamar mandi sana cepetan!"

"Ya, terus kalau gue lepas, terus gue pakai apa bego!"

"ANJIR DIEM! Nggak ada yang bantuin gue berdiri nih?" seluruh pasang mata menatap Rima yang terjatuh mengenaskan.

"Lah, Rim. Ngapain tidur disitu. Udah disediain kasur empuk, malah sukanya tidur lesehan." ujar Rosa seraya membantu Rima berdiri.

Rima menoyor kepala Rosa, "Ini gara-gara lo bego." Rosa cengengesan.

"Ssstt! Jangan ada yang bersuara, tar, gue diusir." seketika suasana langsung hening.

"Bagus, anak-anak yang berbakti." gumam Rima.

"Sini Ve." Rima mengajak Vega untuk mendekat ke arahnya.

Ia mengambil sebuah kotak besar yang berada di atas meja.

"Erika kemarin kesini, minta maaf sama gue."

Rima membuka kotak besar itu, terlihat sebuah jaket di dalam kotak itu. Mengeluarkan jaket itu, terdapat tulisan Clevior dengan warna gold, juga terdapat mahkota diatas huruf C.

"Lo pantes dapetin ini Ve," ujar Rima memberikan jaket itu kepada Vega dan memakaikannya.

Vega dibuat terkagum, mata Vega berbinar. Astaga! itu adalah jaket geng Clevior.

"You Queen Clevior." Rima memakaikan sebuah pin dengan tulisan "Queen" di bagian dada atas.

"I am? Serius?" Vega masih tak percaya. Astaga, apakah ia akan menjadi penerus Rima mulai sekarang? Vega membekap mulutnya sendiri, matanya berbinar. Mengerjapkan matanya beberapa kali, mencubit pipinya sendiri. Bukan, ini bukan mimpi ini kenyataan.

DISHARMONITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang