46. BIG WAR

3.1K 313 154
                                    

Vega baru saja bangun dan melihat sebuah catatan dari Aksa di meja makan beserta makanan yang sudah disiapkan.

Gue berangkat, dimakan, nggak usah ke sekolah dulu, kalau mau pesen atau belanja kebutuhan atm gue di bawah piring, kalau mau keluar motor lo di bawah, kuncinya gue titipin satpam.

Pagi-pagi udah dibikin shock saja. Vega mengangkat piring dan benar saja atm nya berada dibawah piring. Tidak habis pikir. Motor? Bahkan motornya sudah rusak.

Vega mencicipi sesuap pasta yang dibuat oleh Aksa.

He is the perfect boyfriend.

Apa yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Aksa Garendra? Sepertinya tidak ada.

Vega memilih untuk tidak masuk sekolah hari ini, ia butuh istirahat sebentar. Menetralkan segala masalah dan situasinya.

***

Di lain situasi dan tempat Erika meringis kesakitan. Kakinya membiru akibat yang dilakukan Vega kemarin.

"Ini semua gara-gara cewek sialan itu!" rutuk Erika.

"Kita bisa bales dendam." jawab salah satu anggotanya.

"Bener, sekarang ini Clevior lagi hancur kita bubarin aja sekalian biar tau rasa dan nggak ada lagi Clevior. Kemarin kayaknya belum cukup untuk hancurin Clevior, buktinya Vega masih temenan sama anggota Clevior lainnya."

Erika mengepalkan tangannya kuat-kuat. Vega masih di elu-elukan oleh Clevior meskipun dia sudah tidak lagi jadi Queen. Sedangkan dirinya, habis mentah dia dibuang sampai dianggap musuh.

"Cabut, kita ke SMA Atmajaya, kita bales." Erika memberi arahan. Kali ini Erika tidak akan membiarkan apa yang ingin dia hancurkan kembali utuh. Membalas dendam apa yang sudah selama ini ia rasakan.

"Tapi kalau kita kesana kita tetep bakalan kalah."

Erika tersenyum miring, "Kita butuh Dementor."

***

Tak hanya membawa pasukannya. Aster membawa musuh Jargon yaitu Dementor.

"Lo mau bales dendam sama Jargon kan? Kita bisa bekerja sama." ujar Erika kepada ketua Dementor.

"Oke, kita bikin Clevior sama Jargon tunduk." jawab ketua Dementor.

"HAJAR HABIS HABISAN!" perintah ketua Dementor.

Semua anggota Dementor dan Aster memasuki area sekolah Atmajaya. Satu persatu dari mereka masuk memanjat melalui gerbang. Tidak memperdulikan satpam yang sedari tadi memisahkan dan mengusir mereka.

Kacau sudah sekolah dibuat heboh karena mereka. Tak hanya itu, mereka juga merusak fasilitas sekolah. Merobek banner yang ada, memecahkan kaca, merobek poster dan tulisan-tulisan yang ada di mading.

Benar-benar kacau. Tiba-tiba diserang.

"Anjing! Sekolah kita diserang." ucap Tama bingung sendiri. Sedangkan Dirga hanya diam.

"Ngapain pada panik. Mereka serang, kita serang balik." jawab Dirga kemudian menutup bukunya dan beranjak dari tempat duduknya.

"Dementor bawa anak-anak Aster juga. Itu artinya dia juga cari masalah sama Clevior. Lo tau kan kemarin Aster bakar motor Vega. Kayaknya ini bales dendam Aster ke Clevior dan ngajak Dementor kerja sama." ucap Tama.

"Panggil semua anggota Jargon. Arahkan mereka supaya nggak jadi bentrokan di sekolah." Dirga dengan mata elangnya seakan ingin memangsa semua orang.

"Mereka bawa senjata."

DISHARMONITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang