36. PAK KETOS & BU KETUA

12.8K 1.5K 577
                                    

Halo👋
Nunggu cerita ini update kah?

"Kepanasan?" tanya Aksa melihat Vega daritadi mengibaskan buku tulisnya untuk dijadikan kipas.

"Ini AC sama kipasnya kok mati sih?!" Vega menggerutu.

"Sini." Aksa meraih tangan Vega untuk mendekat.

Jari jemari Aksa menyatukan rambut Vega dan mencepol rambut Vega ke atas. Meskipun terlihat berantakan, tapi setidaknya itu bisa mengurangi rasa panas. Aksa mengusap keringat yang menetes di leher Vega.

"Kalau kepanasan itu rambutnya dikucir bukan digerai."

Siswa-siswi di kelas hanya bisa mengelus dada. Aksa sungguh perhatian ke Vega.

"Gue pastiin AC sama kipasnya bisa nyala besok."

"Ini tiga anak babi lucu kok belum balik-balik?" tanya Vega bermonolog. Tadi ketiga sahabatnya itu izin ke kantin dan ke toilet. Pumpung lagi jamkos katanya.

Salah satu anak Clevior disekap sama geng Aster. Gue, Berta sama Rosa lagi nyari lokasinya. Kalau udah temu gue sharelock.

Shit! Mendapat pesan dari Kania, Vega segera beranjak berdiri.

"Mau kemana?" Aksa mencekal lengan Vega.

"Ke toilet sebentar, nyusul Kania." kilah Vega.

"Oke."

Tidak ingin Aksa mengkhawatirkannya, cowok itu pasti akan melarangnya.

Vega berusaha setenang mungkin meski dalam hatinya diliputi amarah. Mempercepat langkahnya setelah keluar kelas.

Naasnya gerbang belakang sekolah dikunci, jadi mau tak mau Vega harus memanjat pagar.

"Erika sialan!" Vega menendang pagar dengan perasaan kesal.

Vega memanjat pagar susah payah, pasalnya roknya menyulitkan dirinya.

Hampir Vega melompat ke arah luar. Namun pinggangnya di tarik seseorang hingga Vega terjatuh dalam dekapannya.

"Cantiknya Aksa nggak boleh bandel-bandel."

Kenapa harus ketauan, sih?

"Aksaaa ini pentinggg."

"Apa? Mau kemana? Hm?"

"Aksaa plisss kali ini aja."

"Jangan buat gue ngehukum lo, Ve."

"Terserah lo mau hukum gue apa. Tapi ini penting banget, Sa."

"Nggak sayang. Kamu nggak boleh kemana-mana."

"Oke-oke, gini deh gue nggak akan kemana-mana, tapi ijinin gue buat ke toilet ya, udah kebelet plis."

"Gue temenin."

"Gila aja, Sa?! Lo gak boleh masuk!"

"Gue diluar, gue nggak mau lo kenapa-napa. Lo nggak ingat gara-gara lo ketoilet lo jadi masuk rumah sakit?"

Vega memegangi kepalanya sendiri yang terbalut perban.

"Sa, gue punya tanggung jawab sebagai ketua Clevior." perkataan Vega sedikit menuntut, berharap Aksa bisa mengerti.

"Gue juga punya tanggung jawab sebagai ketua OSIS, Ve."

"Kita punya tanggung jawab masing-masing kan? Punya resiko untuk hal itu. Kali ini aja ya? Mereka lagi butuh gue?"

"Dengan keadaan lo yang masih belum sepenuhnya pulih kayak gini?"

"Kalau gue nggak dateng kesana, gue akan ngerasa gagal buat penuhin tanggung jawab gue."

DISHARMONITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang