51. GOTCHA

2K 159 49
                                    

Setelah apa yang ia lalui dan temui kemarin Vega menyerahkan segala bukti yang dia punya. Meskipun pikirannya masih kacau namun gadis itu memberanikan diri untuk ke kantor polisi dan kembali membuka kasus Rara yang sudah terpendam selama hampir dua tahun. Setelah banyak pertimbangan, kuasa hukum pun kembali membuka kasus itu dan polisi akan menyelidikinya kembali.

Sedikit bisa bernapas lega karena cewek itu akhirnya mampu membuka kembali kasus sahabatnya. Janji yang sudah ia buat hampir Vega tepati. Satu tugas hampir ia penuhi, namun tugas dari Bima belum ia tepati. Sembari itu, Vega juga tak akan tinggal diam, dia akan terus kekeuh membantu mencari sosok yang sudah membuat Rara koma.

"Kami telah menyelidiki beberapa bukti dari apa yang anda berikan, Ibu Sarah diduga kabur." Vega tersentak atas perkataan polisi di hadapannya. 

"Kemarin beliau baru saja berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana bisa bisa kabur?" tanyanya.

Polisi itu mulai memicingkan matanya, "Dia berbicara apa saja?"

"Saya coba untuk membuka kasus sahabat saya dan beliau selalu mendukung saya, saya kerumahnya untuk memberi tahu bahwa saya sudah menemukan cukup bukti untuk membuka kasusnya." 

Vega menjelaskan tentang apapun yang ia ketahui dan alami. 

"Baik, kami akan menyelediki lebih lanjut. Ada dua kemungkinan, kemungkinan yang pertama ia kabur dari rumah karena untuk menghindari depresinya karena telah kehilangan anaknya, yang kedua berarti ada alasan lain yang memungkinkan ia kabur. Sebelumnya apakah ia juga ikut serta membantu kasus itu seperti kamu yang mencari dalang dibalik semua ini? Atau hanya support kamu?"

Gotcha! Tidak terpikir sebelumnya, karena selama ini Sarah hanya mendukungnya tanpa membantu mencarinya. Vega sudah hampir menemukan titik terangnya.

"Hanya mendukung, karena sebelumnya beliau juga sibuk bekerja untuk membiayai anaknya di rumah sakit."

"Apa kamu tahu sebelumnya jika ia punya saudara kembar?"

Vega menggeleng, Bahkan Rara sejak dulu tidak pernah bercerita tentang Mamahnya yang mempunyai saudara kembar, begitupun Sarah tidak pernah bercerita tentang keluarganya dulu.

"Lalu, screenshoot-an ini tahun 2019 apakah ia benar-benar camping bersama teman-teman? Apa dia ada cerita sama kamu sebelumnya tentang masalahnya?"

lagi dan lagi Vega menggeleng. Pikirannya semakin runyam. Pasalnya setelah masuk ke SMA yang Rara tuju, cewek itu tidak menceritakan kesehariannya, malah lebih banyak diamnya dan bodohnya Vega saat itu ia tidak menanyakan kondisi Rara.

"Baik, kasus ini akan diselidiki dan saya harap kamu mau menjadi saksi." Vega mengangguk.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 01.20 PM, namun cowok itu masih belum bisa tidur dan uring-uringan di kasurnya. Dirinya masih gelisah. Bangun dari tempat tidurnya, berjalan ke dapur dan mengambil minum.

"Belum tidur lo, kangen apa gimana?" goda Galang yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya. Aksa hanya berdecak.

"Khawatir lo sama dia?" tanya Galang lagi. 

"Kalau gue jadi lo, gue temenin terus sih dia. Bidadari kayak dia nggak pantes di sia-siakan." goda Galang, membuat Aksa mencengkeram bajunya.

"Woooo, santai bro." Galang melepaskan tangan Aksa.

"Sialan lo." 

Perkataan Galang membuat Aksa berpikir dua kali lipat. Cowok itu buru-buru mengambil jaket dan kunci motornya. Galang hanya menggelengkan kepalanya. Abangnya ini memanglah tidak peka.

DISHARMONITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang