#21

31 6 0
                                    

Kamu terduduk di lantai kamarmu. Memeluk lututmu erat. Mencoba menangis tanpa suara sedikit pun.

"ini terlalu menyakitkan.. Aku merindukannya.." (batinmu)

Seo Jun tengah berdiri di ambang pintu dan melihatmu yang tengah tersiksa dengan rasa dan emosimu sendiri. Perlahan Seo Jun masuk dan mendudukkan tubuhnya disampingmu.

Seo Jun mencoba menenangkanmu dan membawamu kepelukannya. Kamu hanya diam dan masih terus menangis.

"apa yang harus aku lakukan agar kau tidak seperti ini lagi?" (ucap Seo Jun pelan)

"ini terlalu menyakitkan Seo Jun-ah.."

"hey.. Tenanglah.. Jangan menangis eoh.."

"aku merindukannya.."

Deg..

Ucapanmu membuat Seo Jun merasakan adanya goresan di hatinya. Wanita yang begitu dia sukai sejak dulu hingga sekarang, begitu mencintai pria lain. Bahkan dia tidak memiliki kesempatan apapun untuk bisa mengungkapkan perasaannya itu.

"aku mencintaimu Lee (y/n).. Tak bisakah kau melupakan namja itu dan melihatku sebentar saja?" (batin Seo Jun)

********

Hari telah berlalu. Berganti menjadi minggu dan minggu pun telah berlalu. Berganti menjadi bulan. Sudah sebulan lamanya kamu tidak berhubungan apapun dengan June.

Bahkan bertemu atau pun tanpa sengaja bertemu pun tidak pernah. Kamu benar-benar menjauhi June. Sementara June hanya bisa diam dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun.

June sibuk dengan dunia entertaimentnya. Sementara kamu?
Kamu sudah mulai bisa membuka duniamu lagi. Kamu sudah kembali beraktivitas diluaran seperti biasanya.

Seperti saat ini. Kamu tengah berkumpul bersama yang lainnya di tempat kalian biasa untuk berkumpul.

Semua orang tengah sibuk bercanda dan berbicara satu sama lain tapi tidak denganmu. Kamu hanya diam dan melamun.

(menghampirimu) "minumlah..",- Seo Jun

"aku sedang tidak mood.."

"ck lalu kau akan diam dan melamun saja? Ini hanya air soda.."

(menoleh) "arra.."

Kamu meraih kaleng soda yang diberikan Seo Jun dan meneguknya.

"aku senang kau ada disini.." (ucap Seo Jun pelan)

"hm.. Aku juga.."

"kau berbohong.. Hanya tubuhmu yang mengatakan itu tapi tidak dengan hatimu.."

"aku tidak bisa berbuat apapun.. Hanya ini yang bisa aku lakukan.." (ucapmu sendu)

"anak buahku masih mengawasinya.. Dia baik-baik saja.. Dia menjaga dirinya dengan baik.."

"apa dia masih mencariku?" (tanyamu cepat)

"ani.. Sepertinya tidak karena dia sudah mulai sibuk dengan kegiatannya.."

"baguslah.."

"keundae.." (ucapan Seo Jun tergantung)

(menoleh) "wae?"

"dia pasti terus menunggumu.."

Deg..

Lagi-lagi luka yang mulai tertutup itu kembali sedikit terbuka. Kamu membuang nafas frustasi dan menatap kearah lain untuk menghindari buliran air keluar dari matamu.

"kau menghilang tanpa menjelaskan apapun.. Sudah sebulan kau menghilang tanpa jejak dihadapannya dan aku yakin dia masih terus menunggumu.." (ucap Seo Jun lagi)

Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang