_02_

47.5K 3.8K 700
                                        

Retha melangkahkan kaki sepanjang koridor dengan wajahnya yang ditutupi masker. Luka lebam akibat pukulan kakaknya kemarin masih membekas di wajahnya, oleh sebab itu Retha tidak ingin menunjukkan wajahnya pada siapapun.

Banyak sepasang mata yang memperhatikannya dan berbisik-bisik tentangnya.

"Itu Retha kenapa pake masker gitu ya?" Celetuk seorang siswi.

"Sadar kali kalo mukanya jelek dan nggak pantes sama Glen." Jawab temennya yang lain.

"Bener banget, kemana-mana Glen lebih cocok sama Sonya."

Retha tidak ambil pusing, selama satu tahun seluruh siswa-siswi SMA Bima Sakti tidak pernah suka statusnya dengan Glen.

Walaupun agak merasa terganggu namun Retha tetap tidak mempedulikannya. Menurutnya itu hanya akan membuang waktu berharganya.

Ketika ia ingin memasuki kelas, panggilan dari Glen mengagetkannya. Cowok yang memakai hoodie hitam serta rambutnya yang tertata rapi itu berjalan menghampiri Retha.

"Muka kamu kenapa? Kok ditutup masker gitu?" Tanya Glen bingung, tangannya berusaha melepas masker yang ada diwajah Retha namun dengan cepat Retha menepisnya.

"Aku nggak papa Glen, aku cuma lagi flu aja." Alibi Retha.

"Beneran nggak papa? Tapi kok mata kamu sembab gitu dan kenapa kening kamu diplester? Ada yang nyakitin kamu? Bilang sama aku Reth." Glen benar-benar merasa jika Retha tidak sedang flu, tapi ada hal lain yang tidak ia ketahui.

Retha terdiam sembari menatap Glen lamat. Dirinya bimbang, akankah ini waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya pada Glen?

Sepertinya Retha harus menceritakan semuanya sekarang. Agar Glen bisa tahu, bahwa Retha benar-benar membutuhkan cowok itu di sampingnya.

"Aku---"

"Glen, Sonya nangis dia manggil-manggil nama lo!" Teriakan itu membuat Retha dan Glen menoleh.

"Sonya nangis? Kenapa?" Tanya Glen bingung pada cowok bernama Alden tersebut.

"Udah jangan banyak nanya, mending lo ikut gue cepet!" Ucap Alden dengan raut wajahnya yang panik.

Glen menoleh pada Retha, "Sebentar Reth, aku urusin Sonya dulu."

Lalu tanpa menunggu jawaban dari Retha, Glen berlari bersama Alden untuk menemui Sonya.

"Glen! Aku perlu bicara sama kamu!" Teriak Retha yang tidak Glen dengarkan.

Gadis itu menghembus napasnya berulang kali. Jika sudah menyangkut Sonya, Glen akan lupa semaunya termasuk juga Retha.

Retha terkadang bingung bagaimana ia bisa jatuh cinta pada cowok seperti Glen. Tapi sudahlah, Retha tidak memikirkan hal itu.

Tubuhnya terasa berat, kepalanya juga masih terasa sakit akibat benturan kemarin.

Retha melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti dan memasuki kelas.

***

Glen memasuki kelas Sonya dengan terburu-buru. Setelah mendengar cerita dari Alden bahwa Sonya menangis dan memanggil-manggil namanya, Glen jadi panik.

Hingga dia meninggalkan Retha yang ingin berbicara sesuatu padanya.

"Siapa yang udah bikin Sonya nangis? Jawab gue, kenapa kalian diem?!" Bentak Glen pada segerombol siswa-siswi yang kini menundukkan kepala.

"Kalo kalian nggak mau jawab, gue bakal laporin kalian ke kepala sekolah sekarang juga!" Ancam Glen.

"Glen jangan dong! Yang salah bukan kita tapi ini nih biak keroknya!" Jawab perempuan bernama Dela dengan menunjuk laki-laki yang hanya diam menunduk.

About Retha [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang