_48_

49.1K 3.1K 349
                                    

Semua siswa-siswi SMA Andromeda dikejutkan dengan insiden yang menimpa Retha. Gadis itu dilarikan ke rumah sakit setelah Arsen menemukannya di tangga yang menuju kelas 12.

Akibat itu semua siswa-siswi SMA Andromeda terpaksa dipulangkan karena tak ingin memicu keributan dan kepanikan siswa.

Sudah hampir dua puluh menit berlalu namun dokter belum ke luar dari ruangan dimana Retha ada di dalamnya. Membuat baik Arsen maupun Zico bertambah khawatir.

"Maafin gue bang, gue gagal jagain Retha. Retha kayak gini ini semua karena kesalahan gue." Ujar Arsen merasa bersalah karena tak mampu menjaga Retha dengan baik.

"Bukan salah lo, gue tahu ini ulah siapa. Gue udah cek CCTV dan ternyata semua ini ulah Sonya. Gue nggak akan cewek itu lolos gitu aja setelah apa yang udah dia perbuat ke adik gue." Kata Zico yang diangguki oleh Arsen.

Arsen juga tidak akan membiarkan Sonya lolos begitu saja setelah apa yang sudah gadis itu perbuat hingga Retha menjadi seperti ini.

"Retha bakal baik-baik aja 'kan, bang?" Tanya Arsen pada Zico penuh harap.

Zico yang ditanyai itu bingung harus menjawab apa, kekhawatiran dan keraguan itu terus melanda hatinya. Sejujurnya juga ia tak tahu Retha akan baik-baik saja atau tidak.

"Pasti dia akan baik-baik aja," Namun kalimat itu yang meluncur dari bibir Zico.

"Keluarga pasien?" Suara tanda tanya itu sontak mengagetkan Arsen dan Zico yang sedari tadi duduk tak tenang.

Kedua cowok itu serempak berdiri menatap sang dokter, menunggu penjelasan dari laki-laki berjas putih tersebut.

Mengerti tatapan dari keluarga pasien yang ia tangani, dokter berdeham pelan sebelum mengeluarkan suara.

"Begini, akibat tusukan di area leher dan juga perutnya membuat pasien kehilangan banyak sekali darah. Selain itu benturan di kepala juga cukup keras sehingga kami belum memastikan kapan pasien akan sadar, atau dengan kata lain pasien mengalami koma." Ujar sang dokter menjelaskan.

"K-Koma?" Tanya Zico dan Arsen terkejut.

Sang dokter mengangguk mengiyakan, "Jangan terlalu khawatir, kasus seperti ini sudah sering kali saya jumpai. Namun dalam situasi ini saya belum bisa menentukan kapan pasien akan sadar."

Arsen dan Zico saling tatap satu sama lain mendengar penjelasan dari sang dokter, "Tapi dok, Retha akan baik-baik aja 'kan?"

Ditanyai seperti itu sang dokter hanya bisa tersenyum, "Kita berdoa saja ya, semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus mengontrol kondisi pasien."

"Lalu dok apa kita boleh masuk dan menjenguk pasien?" Tanya Arsen dengan nada penuh harap di setiap kalimatnya.

"Boleh, tapi hanya satu atau sampai dua orang dan diusahakan jangan bergerombol. Kalian juga bisa mengajaknya bicara sebagai usaha pasien akan merespon atau tidak." Jawab sang dokter.

"Baik dok, terimakasih atas penjelasannya."

Sang dokter mengangguk, "Kalau begitu saya permisi ya."

Zico dan Arsen menggangukkan kepala mempersilahkan dokter tersebut untuk pergi.

Kedua hati cowok itu begitu hancur ketika mengetahui jika Retha sedang dalam kondisi koma dan belum ditentukan kapan gadis itu akan tersadar.

"Ada apa? Kenapa lo manggil gue ke rumah sakit?" Suara itu membuat kedua cowok itu serempak menoleh.

Tak jauh dari mereka, Brian tengah berjalan tergesa-gesa menghampiri mereka.

About Retha [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang