_14_

31.6K 2.8K 46
                                    

Seperti hari sebelumnya, Retha kembali berangkat sekolah bersama Zico. Setelah kejadian kemarin sikap Zico berubah, cowok itu lebih memperhatikan Retha.

Tak membiarkan Renata kembali menyakiti adiknya. Tentunya, siswa-siswi mengira jika hubungan Retha dan Zico memang benar-benar serius.

Hal itu memicu kemarahan Glen, kemarin cowok itu datang ke UKS. Melontarkan kata-kata kasar dan buruk pada Retha. Hingga hampir di pukuli kakaknya. Untungnya, Retha berhasil memenangkan mereka. Sehingga tidak terjadi pertengkaran.

"Masih sakit?" Tanya Zico sembari mengusap lembut kepala Retha yang terbalut perban.

Retha menggeleng, "Udah nggak kok. Kak Zico ke kelas aja, Retha nggak apa-apa."

"Gue bisa ke kelas nanti, gue mau mastiin lo nggak digangguin Renata lagi." Tolak Zico.

"Kak, Retha nggak apa-apa. Kan udah ada Prilly, nanti dia pasti jagain Retha kok." Retha bersikekeh. Ia hanya tidak ingin kedekatannya dengan Zico menimbulkan kesalahpahaman.

Zico menghela napas, "Bener nggak papa kakak tinggal?"

Retha menganggukkan kepalanya sembari tersenyum ke arah Zico.

"Yaudah, gue pergi dulu ya. Kalo ada apa-apa kabarin gue." Putus Zico pada akhirnya.

"Iya."

Zico mengusap lembut kepala adiknya lalu pergi menuju kelasnya. Semoga saja tidak ada yang menganggu adiknya lagi seperti kemarin.

"Retha yuhuu, princess Prilly comeback!" Suara itu terdengar nyaring di telinga Retha.

Dirinya ikut tersenyum ketika melihat Prilly yang kini tengah menghampirinya. Gadis itu tampak bersemangat seperti biasanya.

"Gila, gue kangen banget sama lo tahu." Ucapnya sembari memanyunkan bibir.

Retha terkekeh, "Sekarang 'kan udah ketemu."

"Gue tadi denger katanya lo berangkat bareng Kak Zico. Serius lo berangkat sama dia?" Tanyanya heboh.

Ketika Retha ingin menjawab pertanyaan Prilly. Gadis itu tidak membiarkan dirinya menjawab karena Prilly melontarkan pertanyaan lainnya.

"Itu kepala lo kenapa? Kok di perban? Sonya jahatin lo lagi?" Tanya Prilly bertubi-tubi.

"Pril, dengerin gue dulu. Ini bukan ulah Sonya tapi Renata." Jawab Retha jujur.

"Hah?" Beo Prilly kaget. "Renata ratu bully itu, yang ada di kelas kita?"

Retha mau tak mau mengangguk sebagai jawaban yang membuat Prilly kembali terkejut di tempatnya.

"Trus kepsek kasih hukuman ke dia atas apa yang udah dia perbuat?" Tanya Prilly semakin penasaran.

"Kepsek cuma kasih dia peringatan aja." Retha menghela napasnya pelan. "Lo taulah orang tua Renata itu siapa, dia penyumbang terbanyak kedua setelah ayahnya Glen."

"Gila, makin nggak waras kepala sekolah kita. Bisa stres gue lama-lama di sini." Prilly menggeleng-gelengkan kepalanya, heran dengan kepala sekolah yang gila akan uang itu.

Pikir Retha jika Prilly tak ingin bertanya kembali justru gadis itu kembali bertanya sesuatu yang membuatnya sulit untuk menjawab.

"Emang lo ada hubungan apa sama Kak Zico?"

***

Retha baru saja keluar dari perpustakaan ketika bel masuk berbunyi. Selama istrahat gadis itu memilih untuk menghabiskan waktunya di perpustakaan dan tidak ikut ke kantin bersama Prilly.

About Retha [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang