Jangan lupa vote komen ya!
***
"Masih berani sekolah?"
Retha menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Gadis itu menghembuskan napas pelan, menatap segerombolan gadis yang menatapnya sinis.
"Setelah lo bikin Sonya jatuh dan sampai masuk rumah sakit, masih berani lo dateng ke sekolah?" Natalia, gadis dengan tubuh langsing serta gayanya yang angkuh mendekat ke arah Retha.
"Kita semua tahu lo pelakunya," tekan gadis bernama Natalia itu.
"Bukan gue, sialan! Hanya karena cctv di tangga rusak, kalian bisa nyimpulin kalo gue pelakunya!" Retha membalas, jujur ia muak dengan apa yang orang-orang katakan padanya.
"Kan emang lo, satu sekolahan tahu kalo Sonya tunangan Glen. Mau ngelak apalagi kalo lo emang pelakunya?" Natalia membelai pipi Retha pelan, lalu menusuk-nusuknya hingga berdarah.
Retha meringis ketika pipinya ditusuk-tusuk oleh kuku panjang milik Natalia. Luka di keningnya masih sedikit basah dan hari ini ia mendapat luka baru.
"Kalo gue udah terbukti nggak bersalah, siap-siap kalian ngadepin amukan gue!" Kata Retha.
"Ihh serem banget, jadi takut. Hahaha." Ucap Natalia sembari berlagak ketakutan lalu diakhiri tawa bersama teman-temannya.
Retha menatap muak ke arah mereka, lalu berbalik santai untuk menuju kelas.
Namun baru satu langkah masuk, orang-orang di kelas melemparinya dengan beberapa gulungan kertas bahkan ada yang melemparnya dengan barang.
Retha yang kaget mencoba melindungi dirinya dengan tangannya. Namun percuma saja, beberapa gulungan kertas itu menghantam wajah dan sebagian tubuhnya.
"Cewek kayak lo itu nggak pantes sekolah di sini!"
Seruan-seruan itu kembali datang. Memancing usik yang membuat berisik.
"Lo udah bunuh Prilly dan sekarang udah buat Sonya masuk rumah sakit, dasar psikopat!"
"Mati aja lo sana!"
"Dasar cewek kasar!"
"Lo nggak pantes hidup!"
Sudah cukup, Retha tidak bisa menahannya lagi.
"DIEM!" Teriaknya muak.
Seisi kelas terdiam, menunggu apa yang akan dikatakan oleh Retha tersebut.
"Gue nggak pernah bunuh siapapun! Gue nggak pernah nyakitin Sonya dan bikin dia masuk rumah sakit!" Elaknya, karena memang begitu adanya.
"Halah, kita nggak akan tertipu sama muka polos sama air mata palsu lo!"
"Iya, bener bener. Luarnya aja polos tapi dalemnya busuk. Dasar nggak tahu malu."
"Cih, keliatan banget kalo dia itu lagi drama. Dasar ratu drama."
Lagi dan lagi seruan itu kembali datang menyerbunya. Telinganya terasa berdengung dan hatinya seperti ditikam-tikam sebilah pisau yang tajam.
"Keluar aja lo dari sekolah ini!"
Benar-benar sudah tidak tahan dengan cacian dan berbagai hinaan, Retha akhirnya memutuskan untuk keluar dari kelas. Berlari di sepanjang koridor dengan orang-orang yang terus menertawakannya.
Hingga saat ia melewati beberapa gadis, salah satu dari mereka dengan sengaja menyilangkan kakinya membuat Retha jatuh ke lantai.
"Sorry, kaki gue gatel nggak buat lo jatuh." Ternyata Jessica, gadis itu kembali berulah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Retha [ SELESAI ]
Teen Fiction"Glen, ngedate nya jadi 'kan?" "Maaf Reth, aku ada janji sama Sonya. Lain kali ya." ____________________________________________ Tentang Retha yang selalu dinomorduakan oleh Glen, pacarnya. Tentang Retha yang tahu bagaimana sakitnya sendirian. Ten...