Selamat membaca❤
***
"Lo udah bunuh Prilly tapi lo masih berani sekolah di sini, enak banget ya lo!"
Retha memejamkan matanya sesaat saat merasakan tarikan kuat dari rambutnya. Kali ini bukan Gladys, tapi Jessica dan anteknya.
Sebenarnya Retha sudah memperkirakan ini jika ia berangkat sekolah. Namun untuk apa Retha takut jika ia tak bersalah sedikitpun?
"Lo nggak tahu apa-apa. Prilly jatuh bukan karena gue tapi orang lain." Jawab Retha.
"Alasan lo nggak mutu!" Sanggah Jessica. "Siram dia pake air perasan pel!" Suruhnya pada anteknya.
Jessica niat sekali untuk menganggu gadis bernama Retha tersebut. Setelah berita miring yang menyeret nama gadis itu Jessica memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali mem-bully seseorang setelah sekian lama.
Tubuh Retha di guyur hingga basah kuyup. Air perasan pel itu terlihat kotor dan Retha tidak suka baunya.
"Gue seneng deh buat lo menderita," kekeh Jessica. Gadis itu tersenyum licik ke arah Retha.
Retha menghela napas, "Gue nggak peduli kalian mau lakuin apa ke gue. Coba aja bunuh gue, itu yang kalian mau 'kan?"
Gadis itu bangkit, menatap Jessica dan anteknya satu per satu. "Gue bakal inget wajah kalian baik-baik, biar kalo suatu saat kebenaran gue terungkap gue bakal lakuin hal yang sama seperti yang kalian lakuin ke gue sekarang."
Retha melangkahkan kakinya dan meninggalkan mereka. Gadis itu harus pergi ke loker dan mengganti seragamnya.
Di sudut koridor ia berpapasan dengan Sonya, gadis bermuka dua tersebut tampak tersenyum sinis.
"Dibully lagi?" Tanyanya sok peduli. "Kasihan banget sih hidup lo."
"Sebutan yang cocok buat lo apa sih, Nya? Pelakor atau pembunuh?" Nampaknya ucapan Retha membuat Sonya marah.
Gadis itu mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Retha, namun Retha mencekal tangan Sonya dengan kuat.
Retha sedikit melintir tangan Sonya membuat gadis itu terpekik kesakitan. Sebenarnya Retha melakukan ini karena kesal dan marah pada cewek itu, Sonya sudah banyak membuatnya menderita.
"Sakit Reth, lo gila? Lepasin gue!"
"Lo pikir gue peduli? Ini bukan apa-apa dari apa yang selama ini lo lakuin ke gue!" Ujar Retha.
Gadis itu terus saja melintir tangan Sonya. Terkadang Retha harus bersikap kejam pada orang yang sudah membuatnya menderita. Rasa sakit Sonya tidak sebanding dengan rusaknya perasaannya akibat ulah gadis itu.
"Retha, apa yang lo lakuin hah?" Teriakan itu membuat Retha menoleh, bersamaan dengan lepasnya tangan Sonya.
"Kak Zico?" Beonya terkejut.
"Lo nyakitin Sonya?" Retha hampir tidak percaya atas pertanyaan Zico padanya.
"Kak, dia udah banyak nyakitin Retha. Apa gue salah kalo gue coba bales perbuatan dia?"
"Jelas salah!" Sanggah Zico membuat Retha menatapnya tak berkedip.
"Kak Zico kenapa sih? Kenapa tiba-tiba belain Sonya?" Tanya Retha tak habis pikir.
Zico menghembuskan napas, "Karena mulai sekarang gue bakal terus jagain Sonya dari orang-orang yang ganggu dia."
Retha membulatkan matanya seketika, tak percaya atas perkataan Zico. Raut bingung sekaligus terkejut terlihat jelas di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Retha [ SELESAI ]
Jugendliteratur"Glen, ngedate nya jadi 'kan?" "Maaf Reth, aku ada janji sama Sonya. Lain kali ya." ____________________________________________ Tentang Retha yang selalu dinomorduakan oleh Glen, pacarnya. Tentang Retha yang tahu bagaimana sakitnya sendirian. Ten...