_28_

29.1K 2.5K 110
                                    

Retha mengerjap-ngerjapkan matanya, kepalanya terasa sangat pusing. Netranya menatap sekeliling ruangan yang bernuansa putih ini, alisnya mengernyit bingung.

Ruangan ini terlihat sangat asing bahkan Retha tidak mengenalinya. Dimana ia?

"Udah sadar?" Sontak suara itu membuat Retha menoleh ke arah pintu.

"L-lo siapa?" Tanyanya kaget pada seorang cowok dengan segelas air yang dia bawa.

Cowok itu tersenyum menampilkan lesung pipit yang terlihat sangat manis, "Sorry, gue bawa lo ke rumah gue. Jaraknya yang paling deket soalnya."

Mendengar itu membuat Retha mencoba untuk mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya hingga ia sampai di rumah cowok di hadapannya ini.

Seketika ia ingat, Retha manggut-manggut mengerti. "Udah inget?"

Retha mengangguk, "Lo yang nabrak gue 'kan?"

Cowok itu meletakkan segelas air di meja samping tempat tidur Retha lalu mendudukkan badannya di bibir kasur.

"Gue minta maaf karena udah nabrak lo. Makanya gue bawa lo ke sini sebagai tanda permintaan maaf gue." Ujarnya terlihat merasa bersalah.

"Lo nggak salah, gue aja yang jalannya gak hati-hati. Gue jadi ngrepotin lo." Kata Retha.

"Gue nggak ngerasa direpotin, jujur gue juga bersalah karena bawa mobil nggak hati-hati." Ujar cowok yang belum diketahui namanya itu.

Retha hanya mengangguk, gadis itu pelan-pelan bangun dari kasur membuat cowok yang melihatnya bertanya bingung.

"Eh eh lo mau kemana?"

"Gue mau pulang."

Cowok itu mengangguk lalu berdiri dari duduknya, "Gue anterin lo pulang ya."

Ketika cowok itu ingin berjalan keluar untuk mengantarkan Retha pulang, ia menoleh ke belakang melihat Retha yang hanya diam mematung di tempat.

"Kenapa?" Lagi-lagi ia bertanya bingung.

Retha baru sadar jika ia baru saja diusir dari rumah. Sekarang ia mau pulang kemana?

"G-gue nggak bisa pulang," katanya membuat lelaki itu bertambah bingung.

Cowok itu mendekat ke arah Retha, melihat wajah Retha yang terlihat murung membuat lelaki itu semakin bertambah bingung dan tidak mengerti.

"Ada masalah?"

Retha mendongkak, menatap dalam manik mata hazel milik cowok itu. Gadis itu mendesah pelan, akankah ia menceritakan semuanya pada cowok asing ini?

"G-gue diusir dari rumah," cicitnya pelan.

Retha bisa menyadari jika laki-laki di hadapannya ini tampak terkejut atas apa yang ia katakan tadi. Ia tidak tahu apa yang cowok itu pikirkan tentang dirinya setelah mendengar ini.

"Gue nggak tahu masalah lo apa, tapi lo bisa tinggal di rumah gue sementara waktu. Lo tenang aja gue bukan orang jahat kok, gue nggak akan macem-macem." Ucap cowok itu membuat Retha menatapnya terkejut.

Retha terlihat ragu, "Tapi, gue nggak ngrepotin lo 'kan?"

Cowok itu tertawa pelan yang membuat Retha menatapnya bingung. "Nggak lo tenang aja, anggap aja ini sebagai tanda minta maaf gue ke lo karena udah nabrak lo tadi. Daripada lo bingung mau tinggal dimana 'kan?"

Sebenarnya Retha agak ragu namun melihat wajah meyakinkan cowok di hadapannya ini membuat Retha menimang-nimang kembali keputusannya.

"Udah nggak usah ragu-ragu gitu." Ucap cowok itu seperti memahami pikiran Retha. "Btw, nama gue Arsen. Lo siapa?"

About Retha [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang