_25_

29.8K 2.7K 114
                                    

Setelah putus dengan Glen, Retha menjalani hari-harinya seperti biasa. Tidak ada tanda-tanda kesedihan yang terpancar dari wajahnya.

Namun, putus dari Glen bukanlah sesuatu yang mudah. Sekarang banyak sekali orang yang membully dan menganggunya.  Apalagi Retha tidak memiliki orang yang menjaga atau membelanya.

"Yah kasian banget diputusin Glen, gimana rasanya? Enak?" Suara itu, suara Sonya.

Retha tidak mempedulikan Sonya yang terus meledeknya. Gadis itu tetap berjalan menaiki tangga untuk pergi ke rooftop. Namun lagi-lagi Retha bertemu dengan Sonya.

Sudah hampir lebih dari satu minggu, kemanapun Sonya pergi gadis itu selalu ditemani oleh kakaknya, Zico. Seperti sekarang ini.

"Minggir deh, Nya. Gue gak mau berurusan sama cewek kayak lo." Ujar Retha malas ketika Sonya berdiri menghalangi jalannya.

Sonya bersidekap, kepalanya ia majukan beberapa senti ke arah Retha. "Lo pikir lo bisa pergi gitu aja?"

Retha berdecak malas, "Belum puas buat gue diputusin Glen? Lo masih kurang belaian, hah?"

"Retha!" Peringat Zico.

Retha menoleh malas pada kakaknya, "Huss, Kak Zico nggak usah ikut campur."

Pandangan Retha beralih ke arah Sonya. Gadis itu maju beberapa senti, menatap wajah Sonya lalu tersenyum sinis.

"Satu jam berapa? Pasti murah banget ya sampe Glen dan kakak gue mau sama lo? Secara 'kan lo murahan." Kata Retha, gadis itu tersenyum senang saat melihat wajah Sonya yang memerah marah.

"Lo ngatain gue? Berani banget ya lo!" Dari nada bicaranya, Sonya terlihat sangat marah dan kesal pada gadis bernama Retha tersebut.

"Ya berani dong, lo pikir gue bakalan takut sama cewek kayak lo?" Melihat wajah Sonya yang merah menahan amarah, membuat Retha semakin gencar untuk meledek cewek itu.

"Lo sengaja mancing gue? Kenapa? Karena marah gue udah buat lo sama Glen putus?"

Retha terkekeh pelan, "Cowok yang lebih ganteng dari Glen banyak kali. Lo aja yang tergila-gila sama bekasan gue. Mau Glen? Ambil tuh bekasan gue, gue nggak peduli!"

Ketika Retha ingin melanjutkan langkah, lengannya dicekal oleh Sonya. "Masih belum jelas gue ngomong apa ke lo tadi?"

Tanpa Retha duga, Sonya mendorong tubuhnya hingga punggung Retha menghantam tembok. Zico, yang melihatnya sampai terkejut. Ingin menolong tapi seketika sadar akan posisinya sekarang.

"Sonya, udah. Mending kita pergi dari sini." Ajak Zico, pasalnya ia tidak ingin jika Retha akan kenapa-napa menghadapi amukan Sonya.

"Nggak! Lo apa-apaan sih, lo itu bodyguard gue!" Sela Sonya cepat.

Retha mencoba bangkit dari jatuhnya, gadis itu meringis pelan saat punggungnya terasa amat sakit. Sonya benar-benar kurang ajar.

Gadis itu mendekati Sonya, lalu berkata. "Andai Glen tahu seberapa kasar lo sama gue, pasti dia nggak akan mau sama cewek kayak lo."

Sonya menggeram jengkel, "Lo itu benar-benar ya!"

Dengan cepat Retha menghindar dari Sonya yang ingin mendorongnya jatuh ke bawah. Alhasil gadis itulah yang jatuh menggelinding ke bawah.

Retha dan Zico terkejut ditempat. Mereka sama-sama diam mematung menyaksikan tubuh Sonya yang menggelinding dan berhenti dengan kepala yang mengeluarkan darah.

"SONYA!"

***

"Retha, kenapa kamu mendorong Sonya hingga jatuh? Kamu tahu 'kan akibatnya? Sekarang Sonya harus dilarikan ke rumah sakit."

About Retha [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang