"Putusin Glen."
Sebuah kalimat yang meluncur dari bibir Zico membuat Retha menatapnya terkejut.
Sirat tanda tanya kini memenuhi pikirannya, kenapa? Kenapa kakaknya menyuruhnya untuk memutuskan hubungannya? Dan kenapa cowok itu peduli?
"Kenapa, Kak?" Tanya Retha. Ada harapan di nada bicaranya.
"Cowok yang lebih mentingin sahabatnya, lo pikir itu baik?" Zico balik bertanya.
Entahlah akhir-akhir ini Zico merasa sangat sensitif. Terlebih lagi hampir di penjuru sekolah topik yang selalu ia dengar hanya tentang Glen dan Retha.
"Kenapa kak Zico peduli?" Retha maju selangkah, memperkikis jarak antara ia dan kakaknya.
Retha tidak tahu apa tujuan kakaknya mendatanginya yang baru saja keluar dari perpusatakaan dan berniat untuk kembali ke kelas.
"Gue nggak peduli, bodoh!" Umpat Zico kasar. "Gue cuma nggak mau lihat lo terus-terusan sama cowok brengsek kayak dia!"
Retha menatap manik mata kakaknya dalam, gadis itu tersenyum tipis. Kalimat Zico mampu membuat harapan-harapan yang selama ini ia pendam tumbuh seiring berjalannya waktu.
"Kenapa nggak akui aja, Kak? Kak Zico udah mulai peduli 'kan sama aku?" Terdengar jelas bahwa setiap kalimat yang Retha ucapkan ada harapan di dalamnya.
Zico terkekeh sinis, "Gue udah bilang, mau lo sebaik apapun sama gue atau bahkan korbanin nyawa lo. Gue nggak akan pernah peduli."
"Nggak akan pernah, Retha Aurora. Jadi berhenti berharap dan dengerin gue, lo harus putusin Glen!" Lanjut Zico.
"Bangsat! Lo pengaruhin Retha buat putusin gue?!" Tiba-tiba Glen datang dan langsung memukul Zico.
Tentunya Zico yang tak siap harus terhuyung ke belakang karena pukulan Glen.
"Cowok kayak lo emang harusnya di putusin!" Zico balik memukul Glen. "Retha bisa dapetin yang lebih baik dibanding lo!"
"Anjing lo, babi!" Umpat Glen, kedua cowok itu saling memukul dan tidak mau kalah.
Retha yang bingung harus memisahkan mereka bagaimana hanya bisa berteriak.
"Stop! Glen udah, kak Zico juga udah!" Namun teriakannya itu sama sekali tak didengar oleh kedua cowok tersebut.
"STOP!" Keduanya berhenti saling pukul ketika Retha berdiri ditengah-tengah mereka dan menghalanginya.
"Udah, berhenti!" Teriak Retha, untung saja tidak ada yang melihat pertengkaran mereka jadi suasana tidak ricuh seperti kemarin.
"Glen, lo salah paham! Kak Zico dia---"
"Murahan!" Potong Glen dengan cepat. "Lo cewek murahan tahu nggak!"
Retha terkejut bukan main, kali ini perkataan Glen benar-benar membuat hatinya berdenyut sakit.
Ia tak menyangka jika kalimat itu akan keluar dari bibir Glen.
"Lo bilang dia itu cuma temen kakak lo, tapi sekarang lo pacaran sama dia?"
"Glen, dengerin penjelasan gue dulu!" Retha memegang lengan Glen berharap cowok itu mau mendengarkannya, namun justru Glen menepis kasar tangannya.
"Jadi yang selama ini selingkuh itu lo bukan gue!" Ucap Glen lalu pergi meninggalkan Retha.
Retha menghela napas lelah, ditatapnya wajah Zico yang memar akibat pukulan Glen tadi.
"Kak, aku obatin ya?"
Namun sama seperti Glen, Zico pun menolak. "Nggak perlu!"
Keduanya meninggalkan Retha yang tenggelam dalam kepahitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Retha [ SELESAI ]
Teen Fiction"Glen, ngedate nya jadi 'kan?" "Maaf Reth, aku ada janji sama Sonya. Lain kali ya." ____________________________________________ Tentang Retha yang selalu dinomorduakan oleh Glen, pacarnya. Tentang Retha yang tahu bagaimana sakitnya sendirian. Ten...