_20_

32.6K 2.5K 148
                                    

Tubuh Retha terpental ke samping ketika Prilly menarik lengannya kasar hingga tubuh gadis itu yang terjungkal ke bawah akibat dorongan Sonya.

Retha tersentak kaget, ia menghampiri Prilly yang kini tengah bergelantungan di rooftop.

"Pril, pegang tangan gue!"  Teriaknya panik.

Retha tak menduga jika sahabatnya akan melindunginya dengan cara membahayakan nyawa gadis itu sendiri.

"Reth, tolongin gue." Sementara Prilly mencoba naik ke atas, Sonya yang ketakutan lantas kabur dari sana.

"Percaya sama gue, lo gak akan jatuh." Retha berusaha keras menarik tubuh Prilly namun punggungnya yang sakit membuatnya kesulitan.

Bagaimana ini? Retha tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika terjadi apa-apa pada sahabatnya.

"Gue nggak kuat, Reth. Tubuh gue serasa pengin jatuh." Ucap Prilly, wajah gadis itu sudah dibanjiri oleh keringat.

Retha menggeleng, tidak terima atas ucapan Prilly. "Gak! Lo gak boleh ngomong gitu, lo bakal selamat gue nggak akan biarin lo kenapa-napa Pril."

Gadis itu mengusahakan segala cara agar bisa membawa kembali sahabatnya naik ke atas. Retha tidak mempedulikan punggungnya yang sakit, ia terus berusaha menarik Prilly agar perempuan itu tak terjatuh.

"Prilly! Gue mohon bertahan, gue akan bantu lo naik." Retha tidak bisa membendung air matanya ketika melihat wajah sahabatnya yang pasrah.

"Reth, kalo takdir gue emang harus mati. Tolong jangan pernah salahin diri lo sendiri atas kematian gue. Ini semua bukan salah lo." Kata Prilly tiba-tiba.

"Lo ngomong apa sih? Lo bakal selamat!" Sanggah Retha tak terima.

"Gue rasa gue nggak akan bisa naik ke atas Reth. Percuma, karena nanti gue bakalan jatuh." Prilly kehilangan keyakinannya, ia seperti sudah mendapat firasat jika ia akan hidupnya akan berakhir di sini.

Retha yang mendengar itu bertambah menangis. Gadis itu mencoba berteriak meminta tolong, namun tidak ada orang yang mendengarkan. Retha bahkan tak sadar jika Sonya sudah tidak ada di sana sejak tadi.

"Pril, pegang tangan gue yang erat. Apa yang lo lakuin hah?!" Teriak Retha marah ketika merasakan pegangan tangan Prilly melonggar.

"Gue beruntung banget bisa temenan sama lo, Reth." Setelah mengatakan itu, Prilly tidak bisa menahan tubuhnya lagi.

Tubuh Prilly terjatuh dari rooftop dan Retha hanya bisa mematung dan berteriak.

"PRILLY!"

***

Ditemukannya tubuh siswi bernama Prilly Anastasya yang tergeletak di halaman depan sekolah dengan kondisi yang mengenaskan membuat SMA Andromeda gempar.

Hal itu bermula dengan teriakan histeris dari, Retha Aurora teman sekelas Prilly sekaligus sahabat dekatnya.

Ambulans dan anggota para polisi sudah datang sekitar lima menit yang lalu, dan tangisan Retha belum juga reda. Gadis itu ditenangkan oleh kakaknya, Zico.

Zico kewalahan menenangkan Retha, apalagi ketika mendapat kabar jika nyawa Prilly tidak bisa diselamatkan membuat gadis itu teramat sangat terpukul.

"Saudari Retha, bisa tolong jelaskan bagaimana kronologi sahabat anda bisa terjatuh dari rooftop?" Pertanyaan dari salah satu polisi itu membuat Retha tersadar.

Ditengah tangisnya, Retha menjawab. "D-dia mencoba menyelamatkan saya dan membiarkan dirinya yang terjatuh, Pak."

"Bohong! Lo sengaja bikin dia jatuh supaya dia meninggal 'kan?" Semua atensi berpindah pada suara tersebut. Sonya dan Glen tiba-tiba datang. Mereka berdua berjalan menerobos kerumunan.

About Retha [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang