"Gue dimana?" Retha mengerjap-ngerjapkan matanya, kepala gadis itu terasa pusing.
Netranya menatap bingung bangunan tua yang terlihat usang. Retha mencoba mengingat-ingat kembali apa yang terjadi sebelumnya hingga ia harus ada di tempat seperti ini.
"Gue diculik?" Gumamnya pelan setelah sadar bahwa tadi ada beberapa orang yang mencegatnya ketika ia ingin pergi ke supermarket.
Tapi yang Retha tidak ketahui, siapa orang yang berani menculiknya seperti ini?
Retha yakin sekali jika kedua kakaknya kini tengah khawatir akan keadaannya. Retha tidak bisa menghubungi mereka karena ponselnya tertinggal di kamar.
"Gue harus coba keluar dari sini," kata Retha sebelum hari bertambah semakin gelap. Retha tidak bisa membiarkan dirinya terus berada di sini.
Sekuat tenaga Retha mencoba untuk melepaskan tali yang mengikat tubuhnya namun hasilnya tetap saja nihil. Ia tidak bisa.
Retha yang frustasi berusaha berteriak meminta tolong, "Tolong! Siapapun tolongin gue!"
"Tolong!"
"Berisik!" Suara tiba-tiba itu mengagetkan Retha.
"L-Lo siapa?"
"Gak usah banyak nanya dan jangan berisik!" Ucap laki-laki dengan jenggot yang sedikit panjang itu.
"Tapi tolong lepasin gue! Gue mau pulang!" Teriak Retha meronta-ronta dari tali yang mengikatnya.
"Gue bilang diem!"
Retha tersentak kaget di posisinya, apalagi ketika melihat pistol yang dikeluarkan dari kantong celana pria tersebut.
"L-Lo mau apa?" Tanyanya gugup, seketika keringat dingin membasahi pelipisnya. Retha bergetar ketakutan.
"Kalo lo gak mau diem, gue gak segan-segan bunuh lo sekarang juga!" Ucap pria tersebut sembari menyodongkan pistol ke arah kepala Retha.
"Gue bakal diem, setelah lo jawab pertanyaan gue. Kenapa lo nyulik gue?"
"Gue di suruh, dan lo gak perlu tahu siapa yang udah nyuruh gue." Jawab pria itu terlihat jujur.
"Iya, tapi kenapa? Kenapa orang itu nyulik gue?!" Retha bertanya tak sabar.
"Lo gak perlu banyak tanya! Kalo lo mau bebas dari tempat ini, lo harus jauhin Glen!"
Retha mematung ditempat, bagaimana pria itu bisa tahu tentang Glen? Dan kenapa pria itu memintanya untuk menjauhi Glen?
Ketika Retha ingin kembali bertanya pria tersebut sudah dulu pergi meninggalkannya sendirian di ruangan yang pengap ini.
Kegelapan datang menyelimuti Retha, gadis itu berubah ketakutan dan cemas.
Retha phobia gelap.
Juga ia trauma dengan gelap, karena kecelakaan yang merenggut orang tuanya terjadi pada malam hari. Itu sebabnya Retha sangat takut akan gelap.
"Gak, gue gak boleh takut." Katanya menyemangati dirinya sendiri.
Retha mendongkak menatap langit-langit yang sudah tampak rusak, hal yang bisa ia harapkan saat ini adalah ia bisa cepat-cepat keluar dari sini.
"Glen, tolong dateng dan tolongin gue." Monolognya penuh harap.
***
Setelah menemui Retha pada malam hari, keesokannya Glen mendapat kabar jika Retha hilang.
Cewek itu benar-benar menghilang, tidak pulang ke rumah dan entah pergi kemana. Glen seketika cemas, ia takut sesuatu terjadi apa-apa pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Retha [ SELESAI ]
Teen Fiction"Glen, ngedate nya jadi 'kan?" "Maaf Reth, aku ada janji sama Sonya. Lain kali ya." ____________________________________________ Tentang Retha yang selalu dinomorduakan oleh Glen, pacarnya. Tentang Retha yang tahu bagaimana sakitnya sendirian. Ten...