Unsur

Unsur - 5

Pernah dengar kalau menurut ilmu fisika, tubuh manusia itu 99.99 % isinya ruang hampa? Ya sama, sebagian isi hatiku juga hampa tanpa kamu.

-Unsur~Bab Lima-

"Ares, jangan gini, kita enggak sedeket itu," ujar Dita, kembali memalingkan wajah.

Tatapan lembut Ares berubah bersamaan dengan pernyataan itu. Sementara tangannya perlahan turun dari puncak kepala Dita. Alisnya naik sebelah, bertanya-tanya apa yang gadis di hadapannya maksud.

"Maksud lo?"

"Kita bukan temen, kamu cuma partner olimpiade aku, don't cross the line," jawab Dita, tanpa berani menatap wajah Ares.

Ares lantas tersenyum sinis. Tidak percaya Dita akan mengatakan hal semacam itu. Setelah apa yang sudah ia lakukan kepadanya.

"Oke, fine."

Lelaki itu berdiri setelah mendorong meja dengan kasar. Lalu melangkah pergi tanpa menoleh sama sekali kepada Dita. Meninggalkan kertas soal dan pulpennya begitu saja di meja.

Sementara Dita memandangi punggung Ares yang menjauh. Tatapannya sulit diartikan, dia lantas menghela napas panjang.

"Ga ada yang bisa temenan sama kamu, mendingan gini, Ares gaboleh deket-deket kamu Dit," monolognya pada diri sendiri. Lalu berdiri sembari membereskan kertas soal miliknya dan milik rekannya.

***

"Ya elah bocah dicariin malah ke sini." kata Rheza, yang datang bersama Rahardian.

Keduanya terkejut saat melihat Ares melempar bola basket dengan sangat keras tanpa melihat arahnya. Meski sudah sering melihat adik mereka itu marah-marah, tetap saja namanya orang kaget. Keduanya lantas duduk di sebelah Ares yang sedang berbaring di lapangan indoor.

Rheza Dwi Pangestu

Rahardian Pambudi

"Lu kenapa dah, kok ngamuk-ngamuk lagi?" tanya Rheza, khawatir.