[3RD BOOK OF CHANCE SERIES UNIVERSE]
ok.si.gen /oksigèn/
(n) gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, merupakan komponen dari kerak bumi; zat asam; unsur dengan nomor atom 8, berlambang O, dan bobot atom 15,9994〈O2〉
hid.ro.gen /hidro...
Jika jaringan adalah interaksi antarsel yang bentuk dan fungsinya sama. Maka semoga kita selama ini adalah interaksi antar insan dengan rasa yang sama
-Unsur~Bab Dua Puluh Tiga-
Dita memandangi gedung sekolah menengah atas di hadapannya. Tempat di mana dia akan melaksanakan olimpiade selama tiga hari ke depan. Di sekitarnya ramai orang berlalu-lalang, sepertinya hanya dirinya yang sendirian.
Tapi rupanya tidak lama, matanya ditutup dari belakang oleh tangan seseorang. Dita meraba tangan tersebut sembari menyuruh melepaskannya. Tapi orang itu memilih menjahili Dita lebih lama dengan berbisik di telinganya.
"Mau main sama om nggak?"
"HEH!" bentak Dita sembari menginjak kaki orang di belakangnya.
"Astaga heh sakit, main injek aja lu," kata Ares-yang bersangkutan-sambil menahan sakit di kakinya.
"Lagian sih aneh-aneh aja, kamu tuh ga cocok jadi om-om tau," ujar Dita tanpa merasa bersalah.
"Hmm masa sih? Kalo jadi pacar lo cocok enggak?"
"Ihh apasihh!!"
Dita meninggalkan Ares di belakang dengan langkah kesal, bercampur malu. Sementara si tersangka hanya tertawa lalu mengejar pujaan hatinya, ea. Kemudian dengan iseng, ia menarik tas punggung Dita, membuat gadis itu terpaksa mundur dua langkah ke belakang, tepat di sampingnya.
"Jangan ngambek gitu, gemes."
Pipi Dita berubah merona tanpa seizin pemiliknya. Ares hanya tertawa sekali lagi, memilih berhenti bersikap jahil, kasihan lama-lama. Ia beralih bersikap gentle, mengambil alih koper di tangan kiri Dita.
Mereka kemudian berjalan beriringan. Mencari rekan-rekannya yang lain yang seharusnya juga sudah sampai. Setelah menelusuri sebentar, mereka menemukan keberadaan Sierra, Faiz, dan Bu Nadira di depan salah satu ruang kelas.
"Nah dateng juga ini dua sejoli, liat yang lain enggak?" tanya Sierra, sembari menyalami kedua rekannya tersebut.
"Belum, masih otw kali."
Mereka menunggu beberapa menit hingga teman mereka satu persatu mulai berdatangan. Yang terakhir datang adalah Pak Ali, yang tentu saja harus menerima omelan dari Bu Nadira terlebih dahulu sebelum sempat mengatakan apa pun.
Kemudian setelah Bu Nadira selesai dengan segala wejangannya, mereka mulai bergerak. Menuju ke asrama tempat mereka akan tinggal selama tiga hari, sesuai arahan Pak Ali. Penghuni asli asramanya diperbolehkan pulang karena sekolah mereka libur sehingga asrama ini kosong, siap ditempati.
Peserta olimpiade akan tinggal dalam satu gedung. Peserta putri di lantai dua, dan yang putra di lantai tiga. Pembukaan olimpiade akan dilaksanakan nanti sore jadi mereka bisa rebahan terlebih dahulu.
"Res, ga usah biar aku bawa sendiri aja," kata Dita, merasa tidak enak karena temannya itu sudah membawakan kopernya sedari tadi.
Apa Ares enggak malu bawa-bawa koper warna cerah begitu padahal outfit nya gelap dari atas sampai bawah? Adalah satu-satunya hal yang Dita pikirkan.
"Udah ga usah bawel, gue cuma mau bawain sampe lantai dua aja kok."
Ya yang minta tolong bawain sampe sidratul muntaha itu juga siapa? :"
***
Ada alasan lain Dita membawa koper ukuran sedang selain agar ia lebih mudah menata baju dan barang pribadinya. Ya, tentu saja alasannya adalah makanan. Dia membawa berbagai macam camilan, yang langsung ia bagi-bagikan begitu dia membuka kopernya.
"Gila sih lu peka banget deh kalo gue lagi laper, gue minta ya," kata Sierra segera setelah bangun dari posisi rebahannya.
Sambil makan, mereka lalu mendiskusikan kasur yang akan mereka tempati. Sierra yang paling bersemangat untuk meminta menempati kasur bawah. Dia sudah setiap hari tidur di kasur atas di rumah, dia mau suasana baru.
Akhirnya diputuskan bahwa Dita, Sierra, dan Bu Nadira akan tidur di bawah. Sementara Della, Kaila, dan Agatha menempati kasur sisanya. Bu Nadira kemudian izin keluar sebentar, setelah menginstruksikan mereka untuk istirahat.
"Sierra, anterin aku ke kamarnya anak cowok yuk, aku mau bagiin jajan ini juga ke mereka," ajak Dita setelah beberapa saat mereka tidak melakukan apa-apa.
Sierra setuju, mereka berdua lantas menuju ke lantai atas. Mereka menelusuri lorong sambil mencari nomor kamar teman-temannya. Untungnya hanya mereka yang ada di luar sekarang, jadi mereka enggak perlu repot-repot melewati kerumunan laki-laki.
Setelah ketemu, Sierra mengetuk pintunya tiga kali. Lalu menggedornya berkali-kali karena tidak kunjung dibukakan. Kemudian muncul Farel dengan wajah kesal dari balik pintu.
"Assalamualaikum, paket," kata Sierra sembari mengambil bungkusan makanan dari tangan Dita, dan menyodorkannya kepada Farel.
"Waalaikumussalam, oalah gue kira siapa, mau masuk dulu ngga?"
"AAAAAAAAAAA!" teriak Dita tiba-tiba, sambil menutup mata dengan kedua tangan dan bersembunyi di balik punggung Sierra.
Tahu apa yang menjadi penyebabnya, Faiz turut berteriak panik dari dalam, "BANG ARES! PAKE BAJU ANJIR!"
Siang hari itu memang lumayan panas, dan mereka tidak disediakan kipas angin. Tapi melihat Ares rebahan tanpa memakai baju bukanlah hal yang kedua gadis tersebut ekspektasikan. Faiz lantas buru-buru melempar kaos ke kakak kelasnya.
"Astagfirullah astagfirullah astagfirullah astagfirullah Ya Allah," Dita terus berdzikir di balik punggung Sierra. Masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Terlalu jelas, mata Dita sudah tidak suci lagi.
Farel ikut merasa malu, sementara Sierra tercengang sambil menutup mata. Kemudian Farel meminta maaf dan berterima kasih sebanyak-banyaknya. Lalu menyuruh mereka kembali ke kamar dan menutup pintu.
Sepanjang perjalanan Dita dan Sierra saling diam. Sama-sama merasa canggung dan tidak mau membicarakan apa yang baru saja mereka alami. Tapi berbeda saat sampai kamar, Sierra langsung menjadikan ini topik ghibah hangat dengan yang lain.
Sementara Dita tidak ingin mendengarkan, berusaha melupakan bayang-bayang Ares dari pikirannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haloo aku update niii
Gimana kabar kalian?? Sehat-sehat ya kalian jangan kaya jantungnya Dita yang dibikin dag dig dug ser mulu wkwk
Karena aku udah mulai jadi anak sma, ehe. Aku mungkin enggak bisa update secepet biasanya, semoga kalian tetep mau nunggu kelanjutan cerita ini yaa,