“Dari Abî Ayûb al-Anshâriy, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ‘bersabda; ‘Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam’. “(HR. Muslim, Hadits No. 2560)
-Unsur~Bab Lima Belas-
Ares berusaha menenangkan Dita dengan mengusap-usap kedua bahunya. Sierra yang baru selesai menelepon bingung mengapa Dita tahu-tahu sudah menangis. Tapi lebih terkejut lagi saat melihat Ares yang penuh luka.
"Udah ya, sekarang lo balik dulu," ucap Ares, berusaha menggunakan intonasi selembut mungkin dengan suara rendah.
"Tapi, luka kamu?"
Ares menggeleng, sambil memperhatikan sekitar, dia kembali berkata, "Jangan khawatir, gue gapapa Dita."
Namun Dita masih tidak berniat menghentikan tangisnya. Gadis itu juga enggan beranjak pergi. Tidak ingin meninggalkan Ares dengan keadaan seperti ini.
Ares menghela napas berat menyadarinya. Bagaimana pun rekannya tersebut harus segera pergi dari rumahnya. Laki-laki itu lalu mendekatkan dirinya kepada Dita. Kemudian menghapus air mata perempuan tersebut menggunakan ibu jarinya.
"Please lo balik dulu ya, gue beneran enggak papa," bujuknya lagi, berharap Dita menurut.
Ares mundur selangkah, lalu mengambil macbook dan buah yang berada di tangan gadis di hadapannya. Kemudian menoleh kepada Sierra yang masih diam tidak tahu apa-apa.
"Tolong bawa Dita balik ya, makasih udah jengukin gue."
Meski masih dalam keadaan bingung, Sierra memilih untuk mengangguk. Lalu menarik Dita pelan, membawa gadis itu ke arah motor milik Farel. Dita menurut, meski pandangannya tak lepas dari Ares.
"Gue janji kita bakal ketemu lagi besok."
Dita akhirnya pergi dari sana bersama Sierra. Meski terlihat sekali bahwa gadis itu sebenarnya masih ingin bersama Ares, setidaknya untuk mengobatinya. Ares melambaikan tangannya sambil menampilkan senyum kecil, berharap temannya tidak akan merasa cemas.
Laki-laki itu akhirnya dapat bernapas lega saat mereka tak lagi nampak olehnya. Akan terlalu berbahaya bagi mereka jika ayah atau mama tirinya sampai mengetahui keberadaan keduanya di sana. Ares tidak akan menyeret Dita ke dalam masalah keluarganya, tidak akan pernah.
Tepat saat Ares hendak masuk ke dalam, mobil mama tirinya datang. Anak laki-laki itu lantas membukakan gerbang tanpa diminta. Kemudian masuk ke rumah, tidak peduli gerbangnya akan ditutup kembali atau dibiarkan terbuka oleh wanita itu.
"Ares."
Langkah si pemilik nama terhenti, dia lalu berbalik, "Anda manggil saya?"
Mama tirinya yang tadinya sudah akan mengatakan sesuatu, jadi sedikit kikuk melihat wajah Ares yang berdarah. Ia juga merasa terintimidasi oleh tatapan anak itu, membuatnya berujung tidak jadi mengatakan apa yang ada di kepalanya.
"Enggak jadi, udah masuk sana."
***
-
Hidrogen 🐭
Dita|
Masih mau ketemu sama gue?||Iya
Oke|
Gue ke rumah lo sekarang||Eh jangan
|Plis jangan ke rumahKenapa emang?|
Ada kakak lo?|
Gapapa biar gue ke sana|

KAMU SEDANG MEMBACA
Unsur
Teen Fiction[3RD BOOK OF CHANCE SERIES UNIVERSE] ok.si.gen /oksigèn/ (n) gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, merupakan komponen dari kerak bumi; zat asam; unsur dengan nomor atom 8, berlambang O, dan bobot atom 15,9994〈O2〉 hid.ro.gen /hidro...