Unsur - 33

61 17 25
                                    

Jika Thomas Alfa Edison butuh 9.998 kali gagal sampai bisa menyempurnakan penemuannya, maka aku akan butuh ratusan ribu bahkan triliunan kali gagal dan tidak akan pernah berhasil jika diperintahkan berhenti mencintaimu

-Unsur~Bab Tiga Puluh Dua-

Di hari Sabtu yang cerah ini, pagi Dita sudah diawali dengan marah-marah. Tersangkanya kini dengan santai tengah menyantap waffle di hadapannya. Terlihat tampan dengan kemeja kaos biru yang dilapis kemeja dengan warna senada.

Jadi ceritanya, tadi pagi rumah Dita kedatangan tamu. Padahal mereka punya satpam, tapi Gerald membangunkannya hanya untuk menyuruh membukakan gerbang untuk tamu mereka. Dita yang baru melek, ya mau-mau saja.

Ternyata tamu yang dimaksud adalah Ares Prasetya. Sudah rapi dan kece dengan motor sport nya. Dita yang belum sisiran serta masih pakai piyama motif Disney Tsum-Tsum, seketika panik. Ia langsung kembali masuk ke dalam rumah dan mengajak abangnya by one.

"Ga usah malu gitu, lo kaga ileran lagian, cantik kok cantik," kata Ares saat melihat temannya sepertinya masih terbayang insiden pagi tadi.

"Diem ah jangan dibahas lagi!"

Ares tertawa melihat Dita kembali menutupi wajahnya, menggemaskan. Kemudian lelaki itu mengambil ponselnya dan membuka kamera. Lalu mengambil beberapa gambar candid perempuan di hadapannya.

"Liat sini dong, lo ga mau post foto di ig apa? Feeds lo berdebu tuh."

"Eh? Kamu follow ig aku? Sejak kapan?"

Ares menurunkan ponselnya, memandang Dita dengan tatapan tersakiti, " After everything we've been through?!"

***

Setelah menyelesaikan sarapan mereka yang cuma pakai dessert, mereka melanjutkan acara jalan-jalan mereka hari ini. Ares tidak memberi tahu mereka akan ke mana saja. Tapi karena lelaki itu sudah dapat ijin eksklusif dari abangnya, Dita ngikut saja dan tidak banyak bertanya.

Dita enggak pernah tahu bahwa crush nya bisa kelihatan se-ganteng ini kalau naik motor. Apalagi setiap ia mau naik ke boncongannya, lelaki itu pasti mengulurkan tangan kiri untuk membantunya naik. Ares juga membantu memakaikan helm tadi pagi.

Hari Minggu besok, KUA masih buka enggak sih?

Tidak lama, mereka sampai di bangunan rumah, tapi sepertinya bukan rumah seseorang. Setelah memastikan kuda besinya aman di parkiran. Ares membawa Dita masuk ke dalamnya, yang ternyata adalah studio musik.

"Ini studionya siapa?"

"Punya gue sama abang-abang gue, ga tau kan lo gue anak boyband?"

DUAR!

Keduanya tiba-tiba dikejutkan oleh suara konfeti dari dalam studio. Ternyata di dalam sudah ada banyak orang yang menunggu keduanya. Rame banget padahal di luar enggak ada sepatunya.

Tapi mereka enggak ghaib kok, beneran manusia.

"Ih kan gue mintanya ngagetin Dita kok guenya dikagetin juga sih?!"

"Kelamaan lu soalnya anjir gue capek nunggu mulu," jawab Andreo seraya memunguti kertas-kertas konfeti dan kembali melemparnya ke arah Dita.

"Ditaaa, happy birthdaay!!" ujar Aurel seraya memeluk temannya.

Dita sendiri masih mematung di tempat. Terkejut karena selain delapan orang pemilik studio ini, di sana ada Aurel, dan beberapa orang perempuan yang belum ia tahu namanya. Selain itu, dia juga tidak ingat bahwa hari ini dia bertambah usia.

Unsur Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang