My Husband || Min Yoongi [END]

Flashback'2.

Tandai typo-

Happy Reading-

_____________.

Min Yoongi
Lee yunji
Park Eunna
Kim Namjoon
Kim Seokjin
Jung Hoseok
Park Jimin
Kim Taehyung
Jeon Jungkook

《Start: 26 April 2019》

Sejak kejadian penolakan itu baik eunna maupun yoongi tidak saling bertemu sudah 3 hari terhitung tetapi mereka masih membutuhkan waktu untuk saling menenangkan hati masing-masing.

Hari ini yoongi pulang ke apartemennya malam sudah larut yoongi berjalan dengan tubuh yang tidak seimbang karena pengaruh alkohol yang dikonsumsinya sejak tadi sore bersama teman-temannya katakan saja ia menghilangkan stress yang melanda sejak kejadian itu.

"Buka pintunya" teriak yoongi, tak lama pintu dibuka oleh seorang gadis yang ia tolong beberapa hari yang lalu, ia memilih memberikan tempat tinggal pada gadis itu.

"Kenapa kau mabuk?" Tanya jaihan memapapah yoongi memasuki apartemen walaupun kesulitan tetapi akhirnya mereka sampai dikamar yoongi.

"Pergi" ucap yoongi mendorong tubuh jaihan yang duduk disampingnya tetapi tubuh gadis itu seakan mendekat kearahnya membuatnya risih bau parfumnya terlalu menyengat.

"Bukan'kah ini kesempatan yang bagus untuk memberikan ibu mu cucu yoon-ah? Kau bisa memiliki anak dengan ku dan mengatakan jika anak ini adalah anak mu dan kekasih mu" yoongi membuka sedikit matanya menatap jaihan yang tersenyum manis sesekali menggerakkan tangan lentiknya diatas dada yoongi, itu membuat yoongi tak nyaman sentuhan itu mengganggunya.

"Ayo lakukan aku akan memberikan cucu untuk eomma mu" ucapan jaihan membuat yoongi terpancing dalam otaknya hanya berpikir bagaimana agar ia bisa menikah dengan eunna dan bisa mengadopsi seorang anak.

"Aku akan memiliki anak ku dan eunna" ucap yoongi lalu menarik jaihan dalam pelukannya.

Jaihan tersenyum menang memejamkan matanya menikmati kegiatan yang akan membuatnya memiliki yoongi seutuhnya dan menyingkirkan gadis penyakitan eunna dari kehidupan yoongi.

______...______

Eunna menggigit bibirnya menahan isakan melihat tubuh kedua orang tuanya berbaring kaki didepannya, kakinya lemas tidak bisa menopang beban tubuhnya kepalanya pening melihat anggota kerabatnya datang dengan ucapan turut berduka cita, rasanya baru kemarin ia berbicara dengan eommanya yang akan pulang tadi pagi tetapi semuanya tidak sesuai rencana takdir memisahkan mereka selamanya.

"Hiks appa eomma" runtuh, pertahannya runtuh ia tidak sekuat itu menahan semua penderitaannya sendiri kehilangan orang tuanya seakan pukulan berat dalam hidupnya tidak pernah ia bayangkan akan ditinggal seperti ini.

"TIDAK HIKS APPA BANGUN EUNNA MERINDUKAN APPA HIKS BANGUN EOMMA SUDAH BERJANJI AKAN MEMASAK MAKANAN KESUKAAN KU HARI INI KALIAN JAHAT MENINGGALKAN AKU SENDIRI, AKU BENCI KALIAN HIKS APPA EOMMA BANGUNNN EUNNA TIDAK INGIN SENDIRI" eunna memeluk tubuh kaku sang eomma mengguncang tubuh itu berharap sang eomma membuka matanya dan mengatakan bahwa ini hanya mimpi.

"Eunna" panggilan dengan nada lirih terdengar tersirat penderitaan yang sama membuat eunna sadar ia tak sendirian kakaknya juga menderita.

"Oppa" eunna memeluk jimin yang terlihat tak jauh sepertinya kacau sangat kacau.

"Iklaskan mereka" ucap jimin lirih memeluk erat adiknya, ia tau ini pasti sangat berat untuk eunna ia pun sama tetapi tidak ada yang bisa menentang takdir bukan? Kita hanya bisa menerima mengeluh pun tidak ada gunanya.