71 - Pertemuan Pt. 3

304 70 2
                                    

Makan siang itu berlangsung khidmat, semuanya bercengkrama dengan baik. Para orang tua terlalu sering memekik gemas kala mendapati reaksi malu-malu Soobin karena perlakuan Hana yang terang-terangan tertarik padanya.

Selesai makan siang, So Hyun meminta Ye Ji ke kamarnya. Ye Ji tahu ini pasti akan terjadi, So Hyun pasti ingin menginterogasinya.

"Duduklah, eonni" Pinta So Hyun yang sudah lebih dulu duduk di bawah jendela, spot favoritnya.

Alih-alih duduk di sofa lain dikamar itu, Ye Ji memilih duduk disebelah So Hyun dan berhadapan langsung dengannya.

"Mianhae.." Kata pertama yang terlontar dari mulut seorang Seo Ye Ji, membuat yang lebih muda tersenyum simpul.

"Kau meminta maaf untuk apa, eonni??"

"Karena tak jujur sejak awal pada kalian."

So Hyun mengangguk paham.
"Kau tahu?- semua orang punya masa lalu. Aku punya, kau punya. Dan kita tidak berhak menghakimi satu sama lain"

Ye Ji mengangguk lemah. Entah mengapa dia merasa rendah diri sekarang.

"Kau wanita hebat eonni" So Hyun berucap tanpa menatap lawan bicaranya, dia lebih memilih memandangi Yoongi yang tengah bermain bersama Hana dan Soobin di halaman belakang, ada Namjoon dan juga Taehyung yang tengah menggendong Dae Hyun.

"Ne?" Ye Ji mengerjap,

"Kau hebat karena bisa mempertahankan Hana di posisimu yang sulit. Tak seperti aku" So Hyun melirih diujung kalimatnya. Ye Ji tahu kepedihan itu, dia tak merespon dengan kalimat, namun tangannya sudah menggenggam tangan So Hyun lembut.

"Terimakasih karena lebih dulu menghampiri oppa ku-" So Hyun terkekeh sebentar,
"-sejujurnya dia hanya pria bodoh dibalik kecerdasannya sebagai seorang CEO.-- Dan dia juga sangat penyayang" So Hyun tersenyum sendu, begitupun Ye Ji yang sekarang juga tengah melihat pemandangan yang sama dengan So Hyun.

"Aku senang dia bertemu denganmu. Aku senang ada Hana di antara kalian. Terimakasih karena sudah jujur pada kami" So Hyun menatap yang lebih tua teduh, membuat hati Ye Ji menghangat.

"Berjanjilah bahagia dengan oppa ku.. Aku akan merestui kemanapun langkah kalian, aku sudah menyayangimu sejak awal, eonni.."

Mata Ye Ji berkaca, dia tahu bahwa adik dari kekasihnya ini adalah wanita berhati lembut. Tapi dia tak menyangka kalau dia juga akan merasakan dan menerima kelembutan itu secara langsung seperti sekarang. Dia benar-benar beruntung bertemu mereka. Ingatkan Ye Ji untuk berterimakasih pada Jisoo nanti. Karena berkat sahabatnya itulah Ye Ji bertemu dua bersaudara yang luar biasa ini.

"Gomawo, So Hyun-ah.. Aku juga sangat menyayangimu" Ye Ji membawa tubuh  sang ibu hamil kedalam pelukan hangat. Yang dengan senang hati dibalas oleh So Hyun.

"Tapi, eonni-- bolehkah aku bertanya sesuatu??" Buka So Hyun setelah tautan mereka terlepas, mendapat anggukan dari yang lebih tua.

"Apa-- kau tak berencana mempertemukan Hana dengan ayah biologisnya??"

Deg!

Ye Ji terpaku.

"Maaf kalau aku mencampuri urusanmu eonni, aku hanya-- mungkin Hoseok oppa berhak tahu yang sebenarnya, begitupun Hana, jangan biarkan dia buta tentang dirinya sendiri."

"Hoseok tak menginginkan Hana, So Hyun" sahut Ye Ji datar, si wanita Kim menghela nafas.

"Bagaimanapun, di tetap seorang ayah eonni, dia ayahnya Hana. Ayah anakmu. Meski aku baru sebentar mengenalnya, tapi keyakinan ku kuat, kalau dia adalah pria baik pantas dikenal sebagai sosok ayah oleh anaknya sendiri."

Betwēn (Between) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang